EDUKASI KEUANGAN

Tips Berhemat di Tengah Kenaikan BBM Imbas Perang Rusia-Ukraina

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Mar 2022 08:35 WIB
Perencana keuangan menyarankan masyarakat memprioritaskan kebutuhan primer demi mengantisipasi kenaikan harga BBM imbas perang Rusia-Ukraina.
Perencana keuangan menyarankan masyarakat memprioritaskan kebutuhan primer demi mengantisipasi kenaikan harga BBM imbas perang Rusia-Ukraina. (iStockphoto/Creative-Family).

3. Beli Barang yang Lebih Murah

Selanjutnya, Budi menyarankan agar masyarakat beralih ke produk dengan merek lebih murah, tetapi dengan kualitas yang tetap baik dan memiliki fungsi sesuai kebutuhan.

"Pilih produk-produk lebih murah, tapi fungsi sama, merek turunin tapi fungsi sama kalau untuk beli barang," terang Budi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara lain, masyarakat dapat memburu diskon atau promo. Menurut Budi, biasanya banyak diskon yang bertebaran di e-commerce, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hal tersebut.

Lihat Juga :

"Cari peluang hemat dari digital, promo-promo," imbuh Budi.

Dengan demikian, masyarakat tetap dapat berbelanja sesuai kebutuhan atau keinginan. Namun, masyarakat bisa sedikit berhemat di tengah kenaikan sejumlah harga barang.

4. Cari Peluang Usaha

Ketika mayoritas harga barang naik, Budi mengatakan masyarakat juga harus mulai mencari tambahan pemasukan. Misalnya, masyarakat bisa mulai mencari supplier barang-barang murah untuk dijual kembali.

"Contohnya sekarang lagi musim beli buah, terus cari harga miring. Lalu dijual lagi ke orang lain, selisih harga bisa untuk tambah penghasilan," ujar Budi.

Selain itu, Budi mengatakan masyarakat juga dapat menawarkan jasa sesuai kemampuan diri masing-masing. Bisnis jasa, kata Budi, biasanya tak perlu mengeluarkan modal.

Menurut Budi, berbisnis lebih baik ketimbang harus memaksakan ikut-ikutan trading, tetapi pengetahuan soal investasi masih minim.

"Daripada trading tapi belum menguasai, gejolak-gejolak belum tahu, volatilitas instrumen. Saya lebih prefer cari tambahan kepada income dari bisnis," tutup Budi.Menurut Budi, berbisnis lebih baik ketimbang harus memaksakan ikut-ikutan trading, tetapi pengetahuan soal investasi masih minim.

(aud/agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER