ANALISIS

Aset Kripto Runtuh, Investor Harus Apa?

Wella Andany | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2022 07:01 WIB
Aset kripto tengah mendapatkan tekanan selama beberapa pekan terakhir. Berikut hal-hal yang harus dilakukan oleh investor.
Aset kripto tengah mendapatkan tekanan selama beberapa pekan terakhir. Ilustrasi. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perjalanan jatuh bangun aset kripto seperti tak ada habisnya. Teranyar, pasar koin kripto 'kebakaran', kapitalisasi market jeblok, nilai koin terpangkas habis-habisan, dan volume perdagangan pun ikut lesu.

Melansir coinmarketcap.com, kapitalisasi pasar kripto tersisa US$1,29 triliun, hanya dalam waktu sebulan pasar kripto kehilangan sebesar US$800 miliar.

Makin gigit jari kalau dibandingkan dengan nilai November tahun lalu saat aset kripto sedang tinggi-tingginya, kapitalisasi pasar kripto 'hilang' lebih dari setengahnya, dari semula US$3 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potret kejatuhan aset kripto juga tercermin dari Bitcoin (BTC) yang pada perdagangan Rabu (18/5) malam dihargai di bawah US$30 ribu, harga terendahnya selama 10 bulan terakhir. Mengutip Reuters, bagai langit dan bumi, pada November lalu harga BTC sempat menyentuh rekor tertinggi di US$68 ribu per keping.

Selain Bitcoin, aset kripto lainnya yang juga menyorot perhatian adalah Terra (LUNA). Hanya dalam sepekan, LUNA hancur lebur dari awalnya menduduki posisi keempat dari jajaran 10 kripto kapitalisasi teratas dan berakhir dibekukan dari berbagai platform perdagangan.

LUNA dibekukan karena harganya terjun bebas 98,75 persen pada pekan lalu dalam seminggu. Sebagai pembanding, pada Senin (9/5) LUNA dihargai US$54 per keping, kemudian berbalik menjadi US$1,08 pada Kamis (12/5).

Bahkan, menurut data coinmarketcap.com, pada Minggu (15/5) pagi, LUNA menempati posisi 206 di tangga kapitalisasi pasar kripto dengan harga satu keping hanya US$0,0003971.

Menanggapi hal tersebut, manajemen LUNA mengatakan akan berbenah untuk berbenah dan membuat rencana baru. Senada, Do Kwon, salah satu pendiri Terraform Labs mengaku sedang menyiapkan langkah untuk menyelamatkan Terra.

"Saya memahami bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua, ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @stablekwon.

Di tengah goncangan dan ketidakpastian yang melanda, lantas investor harus apa? Lalu bagaimana pula proyeksi masa depan aset kripto?

Dalam menjawab pertanyaan tersebut, CEO Bitocto Milken Jonathan menilai investor harus melihat secara lebih luas karena kejatuhan tidak terjadi hanya di pasar kripto saja, tapi juga di pasar saham dan sekuritas.

Menurut dia, rontoknya berbagai instrumen investasi ini dipicu oleh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed). Ia menilai efek samping dari pencetakan uang secara massif di AS guna mengatasi pandemi covid-19 sudah dirasakan, tengok saja inflasi di Negeri Paman Sam yang mencapai level 8 persen di tahun ini.

Oleh karena kebijakan tapering off tersebut, ia memproyeksikan tren menurun masih akan terjadi setidaknya hingga Juni. Ia menilai investor saat ini masih menunggu langkah Gubernur bank sentral AS Jerome Powell selanjutnya.

Jika pasar dikejutkan oleh langkah baru The Fed dalam menjinakkan inflasi, maka bukan tak mungkin pasar kripto bakal makin anjlok.

"Mulai Juni akan mulai tapering off, sehingga pasar masih wait and see sampai Juni. Kita bisa melihat pasar monoton atau cukup down tren cuma seberapa dalamnya harus melihat faktor-faktor lainnya yang belum terlihat saat ini," katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/5).

Karena sentimen yang menggerus kripto bersifat makro dan eksternal, Milken berpandangan fundamental kripto masih aman.

Namun, ia menggarisbawahi aset kripto yang ia nilai aman tak berlaku untuk semua aset, hanya segelintir saja yang punya rekam jejak cukup panjang dan yang bisa disebut bluechip kripto seperti Bitcoin dan Ethereum (ETH).

"Menurut saya tidak semua aset kripto itu aman, Bitcoin sebenarnya cukup aman untuk jangka panjang, pergerakan Bitcoin 10 tahun ke belakang ini memang mengalami naik turun, tapi overall trennya mengalami kenaikan," beber dia.

Walau begitu, Milken menyebut investor jangan berharap terlalu banyak untuk cuan di aset kripto dalam waktu dekat karena ia proyeksikan harga belum akan balik ke level tertinggi. Misal, jika rekor harga tertinggi Bitcoin adalah US$68 ribu, maka ia prediksi hingga tahun depan harga baru akan balik ke level US$40 ribuan.

Sementara itu, ia prediksi Ethereum di akhir tahun ini baru akan menanjak di kisaran harga US$2.000-US$3.000 per keping.

Bersambung ke halaman berikutnya...


HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER