Inflasi Filipina Melonjak ke Level Tertinggi 14 Tahun

CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2022 13:00 WIB
Inflasi tahunan Filipina melonjak hingga 8 persen pada November lalu. Angka ini adalah level tertinggi sejak 14 tahun terakhir. (iStockphoto/bugking88).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi tahunan Filipina melonjak hingga 8 persen pada November lalu. Angka ini adalah level tertinggi sejak 14 tahun terakhir.

Menurut Badan Statistik Filipina, lonjakan inflasi di Filipina dipicu kenaikan harga pangan. Ekonom ING Nicholas Mapa mengatakan lonjakan inflasi itu kemungkinan besar akan mendorong bank sentral menaikkan suku bunga 50 basis poin bulan ini hingga membuat suku bunga kebijakan (PHCBIR=ECI) menjadi 5,50 persen.

"Tekanan sisi permintaan bisa bertahan dengan keberadaan barang-barang terkait konsumsi seperti restoran dan layanan pribadi," kata Mapa dilansir dari Reuters, Selasa (6/12).

Sejauh ini, indeks harga konsumen (CPI) naik 8 persen pada November dibanding tahun sebelumnya. Sementara, pada Oktober lalu CPI Filipina hanya 7,7 persen.

Kenaikan ini sesuai dengan proyeksi bank sentral pada November berkisar antara 7,4-8,2 persen.

Lebih jauh, harga sayuran yang semakin mahal mendorong inflasi makanan hingga 10 persen pada November dari tahun sebelumnya dan menjadi laju tercepat sejak September 2018. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kendala pasokan akibat angin topan.

Belum lagi komponen makanan dan energi yang mudah menguap, CPI inti naik 6,5 persen, lebih cepat dari bulan Oktober yang berkisar 5,9 persen.

Menyusul rilis data tersebut, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) menegaskan siap melakukan tindakan pengendalian inflasi.

"Tetap siap untuk mengambil semua tindakan kebijakan moneter lebih lanjut yang diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke jalur yang konsisten dengan target dalam jangka menengah," kata mereka.

Inflasi year-to-date (ytd) Filipina mencapai 5,6 persen, jauh di luar target bank sentral 2-4 persen untuk tahun ini.

Bank sentral Filipina pun telah menaikkan enam kali suku bunga tahun ini. Termasuk dua kenaikan 75 basis poin pada Juli dan November. Gubernur bank sentral pekan lalu menandai kenaikan 25 basis poin atau 50 basis poin pada pertemuan 15 Desember.



(cfd/agt)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK