Jakarta, CNN Indonesia -- Sildenafil awalnya diteliti untuk pengobatan jantung. Namun, karena efeknya lebih banyak terlihat pada pembuluh darah penis, sildenafil pun lantas dikenal sebagai obat kuat lelaki, atau obat disfungsi ereksi. Lalu apa jadinya bila obat ini diminum oleh perempuan?
Manfaat sildenafil bagi pria sudah tidak diragukan lagi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat kuat lelaki juga bermanfaat untuk perempuan.
Menurut sebuah studi pada 2003 dari University of Catania di Italia, perempuan pra-menopause yang mengonsumsi sildenafil melaporkan peningkatan gairah seksual, hampir dua kali lipat lebih dibanding plasebo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah studi terpisah melaporkan efek dari pengonsumsian sildenafil pada wanita pasca-menopause. Penelitian tahun 1999 oleh peneliti di Columbia University, New York, melaporkan bahwa 18,1 persen perempuan dalam studi menemukan peningkatan signifikan dalam fungsi seksual, termasuk meningkatnya libido alias gairah seksual.
Data dari studi ketiga pada wanita pra-menopause bulan Juni 2000, yang dilakukan oleh para ahli dari Mount Sinai School of Medicine di New York, menunjukkan bahwa konsumsi sildenafil dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung kira-kira empat sampai lima kali per menit.
Sedangkan data dari studi Sipski dan rekan juga menunjukkan bahwa sildenafil dapat menurunkan tekanan darah pada wanita rata-rata 2-4 mm/Hg.
Sayangnya, ketiga studi itu juga menunjukkan adanya efek samping konsumsi sildenafil pada perempuan, antara lain sakit kepala dan pusing. Efek samping itu menyebabkan beberapa perempuan berhenti minum obat.
(mer)