Jakarta, CNN Indonesia -- Jika ada yang bertanya apa olah raga favorit Anda? Anda boleh saja menyebut salah satu yang paling nyaman Anda lakukan. Tapi kapan terakhir Anda melakukannya? Cukupkah intensitas Anda melakukannya?
Sejumlah aktivitas fisik diketahui lebih baik dibanding aktivitas lainnya dalam hal manfaatnya. Namun bukan sekadar apa yang dilakukan, tapi juga seberapa lama dan seberapa berat Anda berolahraga sangat penting dipertimbangkan.
Seperti dikutip dari laman
Health, berikut enam pertanda olah raga Anda tak cukup efektif untuk mencapai target kesehatan yang ideal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Anda sedang menggunakan mesin cardio atau melakukan high-intensity interval training (HIIT) seharusnya detak jantung Anda bisa meningkat maksimum 75 persen saat mulai berlatih, tergantung usia Anda.
Paling mudah adalah menggunakan alat penghitung laju detak jantung. Ini penting karena banyak orang yang menduga keringat saja cukup menjadi indikator bahwa Anda sudah berolah raga cukup keras. Joging sembari ngobrol bersama teman mungkin dianggap cara asyik untuk berolah raga. Tapi ini tak ada gunanya jika tujuan Anda adalah untuk menurunkan berat badan. Jika obrolan masih mengalir santai seperti saat Anda ngobrol sembari menikmati kopi adalah tanda olah raga Anda tak cukup intensitasnya.
Tapi jaga juga jangan sampai Anda benar-benar kehilangan nafas saat berlatih. Masih sanggup mengatakan kalimat pendek yang dilakukan disela napas adalah bukti latihan Anda sudah memadai.
Istilah no pain, no gain bukan sembarangan dibuat. Cara termudah untuk menentukan apakah latihan Anda sudah cukup adalah pada 24 jam kemudian. Jika Anda sama sekali tak merasakan nyeri otot — yang bermakna terjadinya kerusakan mikroskopik pada otot yang baik untuk kesehatan Anda — berarti olah raga Anda belum tepat.
Jangan khawatir karena cedera mikroskopik pada otot ini akan pulih dan lebih kuat. Intinya jaga rasa nyeri pada kadar yang moderat dan masih bisa Anda tolerir. Caranya adalah dengan memberi waktu istirahat satu hari agar otot bisa pulih, sebelum Anda mulai berolah raga lagi.
Ada baiknya berolah ragapun dengan perencanaan yang tepat. Ini untuk membuktikan bahwa intensitas latihan Anda meningkat dari waktu ke waktu. Jika menggunakan beban usahakan tiap latihan beban yang digunakan meningkat. Adapun jika melakukan latihan kardio, secara perlahan naikkan intensitas kecepatan Anda saat berlari.
Kenapa menaikan intensitas penting, karena tubuh punya kemampuan untuk adaptasi. Ketika Anda bertahan pada intensitas yang sama tubuh tidak akan bereaksi karena sudah terbiasa.
Tak hanya secara bertahap meningkatkan intensitas, tubuh juga membutuhkan tantangan berbagai latihan. Kreatif saja. Orang yang bertubuh fit biasanya tidak terus menerus melakukan satu latihan saja. Lakukan Squat dan bicep curl secara bergantian. Jangan takut mencampur latihan dan merasa tak nyaman.
Jika Anda suka berlari, sesekali bermainlah dengan angkat beban. Jika Anda suka angkat beban, jangan anggap enteng latihan yoga. Semua ini akan melatih kekuatan dan kelenturan tubuh Anda. Jangan sekadar memperhatikan perubahan fisik yang terlihat mata. Cara ini hanya akan membuat kecewa. Apalagi jika Anda berharap perubahan terlihat hanya dalam hitungan sepekan saja. Padahal berapa waktu yang Anda lewati hingga mencapai bentuk tubuh sebelum mencoba untuk berolah raga lagi?
Namun sebaliknya jika Anda sudah berolahraga dan makan dengan sehat selama beberapa bulan, dan merasa ada yang tak berubah, berarti ada yang salah dengan pola olah raga Anda. Tinjau lagi program Anda. Progres latihan semestinya memang tidak terjadi drastis, tapi progres yang terlalu lambat juga menandakan ada yang salah dengan olahraga Anda.