Jakarta, CNN Indonesia -- Linda Melon seperti mengalami pengalaman mendapat serangan jantung. Dilansir dari laman News Health, Linda bangun pagi di jam seperti biasanya.
Dia merasa sedikit kelelahan. Namun, dia tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, tapi kondisinya berubah menakutkan. Tiba-tiba keringatnya keluar saat menggosok gigi.
“Kulit saya berubah jadi seputih kertas. Yang paling menakutkan, jantung saya berdebar-debar seperti orang gila,” katanya. Linda khawatir, karena dia tahu bahwa gejala kardiovaskular berbahaya pada perempuan bisa lebih halus dibandingkan dengan lelaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu dia memeriksakan diri ke dokter. Namun, dari hasil EKG (elektrokardiogram) dan tes darah tidak menunjukkan tanda yang luar biasa.
“Ternyata jantung saya berdetak kencang sebagai akibat dari efek samping obat.” Istilahnya medisnya jantung berdebar-debar yang disebabkan oleh banyak hal.
“Ketika seseorang mengatakan mereka mengalami jantung berdebar-debar, mereka mengacu pada sensasi jantung mereka yang berdetak berbeda,” kata Shephal Doshi, direktur bagian elektrofisiologi jantung di Providence Saint John's Healt Center di Santa Monica, California.
Pelajari apa saja pemicu jantung berdebar-debar, dan apa yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi?
Jika merasa seolah-olah jantung berpacu seperti akan keluar dari dada, itu bisa saja karena serangan panik, kata Doshi. Gemetar dan berkeringat merupakan gejala umum. Serangan panik bukan kondisi berbahaya, meskipun itu bisa benar-benar menakutkan.
“Kadang-kadang Anda mungkin memiliki aritmia (irama jantung yang tidak normal disebabkan oleh gangguan dalam sinyal listrik jantung) yang menyebabkan serangan panik. Jika terjadi temui dokter untuk penanganan lebih serius,” ucap Doshi.
Serangan panik dapat diobati dengan terapi untuk mengidentifikasi pemicunya.
Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Sebelum khawatir, apakah Anda baru saja menikmati secangkir besar kopi? “Kafein adalah stimulan,” kata Brian Kolski, ahli jantung di Rumah Sakit St. Joseph, di Orange, California.
Itu artinya, bahwa kopi merangsang sistem saraf otonom, yaitu sistem saraf tak sadar yang mengontrol detak jantung, sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung. Temui dokter jika debar jantung disertai pusing, kepala terasa ringan, atau nyeri di dada.
Dekongestan seperti halnya obat pseudoephedrine juga stimulan. “Beberapa orang yang mungkin sensitif terhadap obat ini dapat mengalami jantung berdebar-debar,” kata Doshi menambahkan.
Anda harus berbicara dengan dokter jika memiliki kondisi medis lainnya. Jika memiliki aritmia jantung, misalnya, dokter mungkin menyarankan agar mengambil dekongestan tertentu.
Kehilangan terlalu banyak cairan, kurang minum, atau kombinasi keduanya dapat cepat menyebabkan dehidrasi. Yang lebih parah dapat menyebabkan jantung berdebar, bersamaan dengan kondisi tubuh seperti mulut kering, urine gelap, dan kram otot.
“Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan elektrolit tubuh, dan menurunkan tekanan darah,” kata Doshi. Kondisi itu menyebabkan tekanan pada tubuh, dan hasilnya menyebabkan detak jantung tak normal.
Tubuh membutuhkan sekitar 2,2 liter atau sekitar sembilan cangkir cairan setiap hari agar dapat berfungsi dengan baik, menurut Institute of Medicine.
Banyak resep obat, temasuk asma atau masalah tirod, dapat menyebabkan jantung berdebar, kata Kolksi. “Beberapa obat memengaruhi bagaimana obat lain dimetabolisasi, sementara yang lain menyebabkan perubahan dalam sistem konduksi listrik pada jantung,” kata Kolski
Pastikan dokter tahu setiap obat atau suplemen yang Anda minum sebelum memulai obat baru. Selain itu, perhatikan kemungkinan efek samping yang tertulis pada informasi obat sehingga tidak perlu panik jika efek itu terjadi.
Anemia lebih jamak disebabkan oleh kekurangan zat besi. Jika mengalami anemia, berarti tubuh tidak cukup membuat sel-sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang memadai ke jaringan tubuh.
Meskipun tidak menyebabkan jantung berdebar-debar, orang dengan anemia kadang merasa jantung mereka berdetak lebih keras, kata Kolski.
“Karena memiliki sel darah merah lebih sedikit, jantung akan berdetak lebih cepat yang meningkatkan pengiriman oksigen ketika Anemia.”
Para pekerja di bidang konstruksi, atau di bidang industri lain dapat terpapar merkuri, kadmium, dan logam berat lain secara rutin. Jangka waktu paparan yang panjang dapat menyebabkan peradangan, pembekuan darah (trombosis), dan masalah yang berhubungan dengan jantung lainnya.
“Paparan logam berat dapat langsung meracuni otot jantung,” kata Kolski. Selain itu, paparan logam berat juga menyebabkan masalah dengan elektrolit. “Apapun yang menyebabkan kekacauan di dalam elektrolit dapat menyebabkan jantung berdebar-debar.”