Jakarta, CNN Indonesia -- Kini, perkembangan teknologi yang pesat membentuk gaya hidup yang kian membatasi gerak fisik manusia. Akibatnya, tak sedikit perempuan ataupun laki-laki memiliki berat badan berlebih dengan bentuk tubuh gemuk. Tak terkecuali para remaja.
Mereka yang khawatir akan berat badan dan postur tubuh pun menjalani berbagai macam diet. Beberapa diet yang populer saat ini di antaranya diet golongan darah, diet Atkins atau diet karbo, diet Mayo, OCD, dan sebagainya.
Berbagai metode diet memang menjanjikan penurunan berat badan yang signifikan. Namun, tak sedikit orang yang terjebak dalam siklus diet yang salah sehingga malah menganggu sistem metabolisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena diet salah, metabolisme akan melambat. Itu yang paling sering terjadi," kata Grace Judio-Kahl, dokter ahli fisiologi, konsultan penurunan berat badan dan gangguan makan (eating disorder) ditemui di Klinik lightHOUSE, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Grace, terganggunya sistem metabolisme justru akan mempermudah penambahan berat badan. Selain itu, juga akan merusak kinerja organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.
Dikutip dari buku
Cara Fun & Smart Diet Remaja (2014) yang ditulis oleh Grace dan Tara Adhisti de Thouars, ada banyak mitos cara menurunkan berat badan yang mesti dihindari, di antaranya.
Orang yang diet banyak melewatkan makan malam. Alih-alih menurunkan berat badan, kelaparan saat tengah malam justru membuat sulit tidur dan berujung pada makan banyak sebagai kompensasinya.
Menghiraukan jam makan juga akan memperlambat kerja sistem metabolisme. Lagipula, jika porsi makan pada pagi dan siang hari banyak, tidak makan pada malam hari belum tentu membuat berat badan berkurang.
Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa merokok dapat menurunkan berat badan. Asap rokok justru berbahaya bagi kesehatan tubuh, terutama paru-paru, karena mengandung nikotin.
Menjadikan puasa sebagai tameng untuk menurunkan berat badan adalah cara yang salah. Berpuasa demi menjalankan perintah agama adalah hal yang baik. Namun, berpuasa terlalu sering akan menurunkan metabolisme badan.
Bagi penderita diabetes, nasi memang jahat karena cepat menaikkan gula darah. Akan tetapi, masih banyak makanan yang lebih jahat daripada nasi, misalnya sepotong pizza supreme setara dengan makan nasi 2,5 mangkuk kecil.
Segenggam camilan keripik sama dengan semangkuk nasi. Sementara sepotong cheese cake dan sebungkus mi instan setara dengan 2 mangkuk kecil nasi.
Ada dua tipe obat pelangsing yakni pertama yang menekan nafsu makan, serta kedua yang mencegah penyerapan lemak dan karbohidrat. Keduanya efektif untuk menurunkan berat badan namun harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
Salah-salah, obat pelangsing justru dapat menimbulkan pusing, berdebar-debar, susah tidur, pandangan melayang, hingga sakit jantung dan pembuluh darah.
Obat pelangsing jenis kedua bisa menyebabkan gangguan penyerapan vitamin sehingga menghambat pertumbuhan tulang serta mengganggu fungsi hormon tubuh.