Begini Cara Gula Merusak Otak

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 11:17 WIB
Kini ada bukti baru bahwa tingginya tingkat konsumsi gula juga dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak.
Tak hanya menyebabkan diabetes, gula juga dapat merusak otak (Hebi65/Pixabay)
Ketika seseorang mengonsumsi gula, seperti dari makanan, reseptor rasa lidah akan aktif. Kemudian, sinyal dikirim ke otak, menerangi jalur reward dan menyebabkan lonjakan hormon rasa senang, seperti dopamin. “Gula membajak jalur reward di otak,” kata neuroscientist Jordan Gaines Lewis.

Sesekali merangsang sistem penghargaan di otak dengan sepotong cokelat memang menyenangkan dan tidak berbahaya. Tetapi ketika sistem tersebut diaktifkan terlalu banyak dan terlalu sering, otak akan mulai mengalami masalah.

“Berlebihan mengaktifkan jalur reward di otak akan menyebabkan serangkaian peristiwa buruk, seperti hilangnya kontrol, keinginan, dan peningkatan toleransi terhadap gula,” kata neuroscientist Nicole Avena.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa otak anak-anak obesitas ‘menyala’ dengan cara berbeda ketika mereka mengonsumsi gula, yang menunjukkan adanya peningkatan respons ‘hadiah makanan’. Hal ini menunjukkan bahwa sirkuit otak anak-anak dapat terpengaruh seumur hidup karena efek mengidam gula yang intens.

Merusak memori dan kemampuan belajar

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER