Melacak Jejak Flo, Perempuan Purba Pertama Penghuni Flores

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 22 Mei 2015 13:56 WIB
Flo ditemukan dalam keadaan rapuh di sebuah gua kapur di Desa Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Manusia purba homo floresiensis yang ditemukan di wilayah desa Liang Bua, Kecamatan Ruteng Utara, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.. (CNN Indonesia internet/ Windratie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konon, para ahli arkeologi percaya Flores tidak pernah bergabung dengan pulau-pulau lain saat zaman glasial, atau zaman es, yang terjadi sekitar sembilan belas ribu tahun lampau.

Pada zaman glasial, terjadi penurunan permukaan air laut akibat meluasnya wilayah yang tertutup es di Kutub Utara dan Kutub Selatan karena suhu dunia yang merosot. Saat itu terjadi proses migrasi manusia dan fauna secara dua arah, baik untuk Indonesia bagian Timur maupun Indonesia bagian Barat.

Rupanya, para ahli arkeologi percaya, proses bergabungnya pulau-pulau tersebut dengan daratan Asia atau Australia tidak pernah terjadi di Flores.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka sangat yakin, Flores tidak pernah didatangi dan dihuni oleh manusia, sebelum manusia modern yang punya keahlian membuat perahu tiba. Tetapi pandangan tersebut dipatahkan oleh seorang pastor.

Pastor dari negeri Belanda itu bernama Theodore Verhoeven. Dia mengajar di Seminari Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores pada kurun 1950 – 1960. Suatu saat, dia menemukan artefak batu di Cekungan Soa, Flores.

Artefak tersebut diduga sebagai tulang-tulang Stegodon, gajah purba yang usianya mencapai sekitar 750 ribu tahun. Namun, karena dianggap tidak punya latar belakang cukup di bidang arkeologi maupun geologi, pandangan Verhoeven ditentang banyak kalangan.

Gua yang dingin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER