Flo, begitulah artefak tulang-belulang yang disimpulkan sebagai orang Flores pertama ini dipanggil. Dia ditemukan di kedalaman 595 sentimeter dari kotak penggalian arkeologi di situs Liang Bua, Manggarai Flores.
Ketika ditemukan kondisi Flo sangat rapuh. Dia ditemukan bersama dengan lapisan yang mengandung artefak batu dan tulang-tulang binatang seperti Stegodon (gajah purba), biawak, kura-kura, komodo, burung besar, dan binatang pengerat.
Menurut informasi dari museum Liang Bua, saat diukur tinggi badan Flo hanya 106 centimeter. Dia berjenis kelamin perempuan, dan berusia antara 25 – 30 tahun. Volume otak Flo kurang lebih 380 cc saat diukur dengan biji mustard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, ketika diamati dengan CT (computed tomoghraphy) scans, volume otak Flo kurang lebih 417 cc. Beberapa ciri fisiknya mengingatkan kita pada manusia purba. Tulang alis menonjol, kening melandai, tidak memiliki dagu, serta rahang kokoh.
Untuk menemukan Flo, sentimeter demi sentimeter tanah disisir oleh para arkeolog bersama masyarakat terampil di lingkungan Liang Bua, kata seorang petugas museum menjelaskan.
Mereka mengangkut tanah ke permukaan gua, memilah temuan, dan dicatat dengan teliti. Ada yang mulai mengayak dengan cara basah, yakni menggunakan air untuk mengguyur tanah dan dugaan temuan.
Tujuannya, untuk memilah temuan dengan tanah sampai didapatkan hasil optimal sebelum mereka memulai pekerjaan analisis. Demikianlah awal perjumpaan manusia dengan manusia purba yang lebih dulu ada.