Jakarta, CNN Indonesia -- Avril Lavigne melakukan wawancara yang sangat emosional tentang perjuangannya melawan penyakit lyme (
lyme disease), pada Senin (29/6). “Saya sudah setengah jalan melalui pengobatan saya,” kata Avril kepada pembawa acara ABC News, Jesse Palmer.
Pelantun hit
Complicated itu pertama kali didiagnosis pada Desember 2012. Dia berjuang untuk menjadi sehat sejak itu. “Saya benar-benar terbaring di tempat tidur Oktober lalu,” ujar Avril. Dia mencari pertolongan dari banyak dokter spesialis, tapi mereka gagal mengetahui penyakit apa yang sedang dideritanya.
“Mereka akan menarik komputer, lalu mengatakan, 'sindrom kelelahan kronis, atau 'mengapa kamu tidak mencoba turun dari tempat tidur, Avril, dan bermain piano?' Mereka juga bertanya, 'apakah kamu tertekan?”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyanyi dari Kanada itu berkeras, dirinya tidak tertekan. Avril mengingat, dia merasa seolah terserang flu, bahkan menderita keringat di malam hari. “Kondisi tersebut muncul dan pergi selama satu bulan. Saya segera berobat ke dokter, melakukan tes darah, tapi mereka tidak tahu apa yang salah dengan saya.”
Lavigne pun yakin dia menderita penyakit Lyme. “Saya mencari dokter lain, memberitahu mereka secara spesifik dan bertanya, 'Saya menderita penyakit Lyme. Saya tahu saya menderita itu. Bisakah Anda memeriksa saya?'”
Pada akhirnya, Avril menemukan dokter spesialis penyakit Lyme yang membantunya. “Bila Anda seorang spesialis, Anda akan tahu penyakit itu dari dalam dan luar, juga dapat mendiagnosis gejala mereka,” kata penyanyi 30 tahun itu menjelaskan.
“Hanya karena sesuatu yang sulit, jangan biarkan kondisi itu menang,” ujar Avril dalam cuitannya di Twitter pada Minggu malam. “Dengarkan tubuh Anda. Dukungan adalah segalanya, penelitian, dan pengetahuan, dan DOKTER YANG TEPAT.”
Mendapatkan diagnosis yang tepat adalah langkah pertama menuju pemulihan. Avril berkata, para penggemarnya adalah salah satu yang membantunya melewati masa-masa sulit. Dia ingin para penggemarnya tahu, betapa berarti dukungan yang telah mereka berikan. Avril juga berpesan kepada sesama penderita penyakit Lyme.
“Ada harapan. Penyakit Lyme adalah nyata, dan Anda bisa mendapatkan yang lebih baik,” katanya. Tentang kondisi kesehatannya saat ini, dia mengungkapkan, mengalami banyak kemajuan, dan bersyukur dirinya akan pulih 100 persen.
Penyakit Lyme adalah penyakit peradangan akut yang ditandai dengan perubahan kulit, peradangan sendi, dan gejala yang menyerupai flu. Pada 1975 penyakit ini mulai dikenal, yakni ketika sekumpulan kasus terjadi pada sekelompok orang di Lyme, Connecticut.
Penyakit Lyme biasanya terjadi pada saat musim panas dan awal musim gugur. Seringkali menyerang anak-anak dan dewasa muda yang tinggal di daerah perhutanan. Bakteri borrelia burgdorferi adalah penyebabnya.
Gejala penyakit ini dimulai dengan adanya bintik merah yang lebar di kulit. Gejala lain berupa kelelahan, menggigil dan demam, sakit kepala, sakit pada otot dan sendi.
Beberapa minggu atau bulan setelah gejala pertama muncul, biasanya terjadi kelainan fungsi saraf pada sekitar 15 persen penderita, yang akan berlangsung beberapa bulan, dan biasanya sembuh total.
(win/mer)