Setiap negara punya cita rasa makanannya sendiri. Namun di antara semua negara, ternyata makanan yang paling menginspirasinya adalah makanan Italia.
"Ini sebabnya saya pilih makanan Italia sebagai dasar restoran saya. Setelah Italia, saya suka makanan Mediterania."
Nancy sendiri mengaku bahwa dia tidak terlalu terinspirasi dengan makanan Asia, termasuk Indonesia. "Bukan tak suka, tapi saya enggak ngerti dengan makanannya. Setelah makan saya tidak bisa tahu
spice dan
seasoning-nya. Tidak seperti Italia yang sekali makan bisa langsung tahu bumbunya," ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjalani karier sebagai
pastry chef dan chef di
hot kitchen, membuat dia bisa membandingkan kedua teknik memasak dari dua jenis masakan yang berbeda ini.
"Buat saya yang paling menantang adalah membuat roti. Tidak seperti teknik membuat makanan lainnya, bikin roti membutuhkan intuisi. Selain itu, Anda bekerja dengan mahluk hidup. Jadi tidak bisa sembarangan."
Sampai saat ini, Nancy sudah 21 tahun meniti karier sebagai chef. Meski demikian, dia masih memegang teguh prinsip memasaknya. Dia menghadirkan makanan yang 'murni'.
Nancy mengungkapkan bahwa dia adalah salah satu chef yang tak menyukai konsep makanan fushion.
"Saya tidak terlalu suka dengan konsep fushion. Saya lebih suka rasa yang
pure dari masing-masing makanan," katanya menjelaskan.
"Bukan berarti tak suka sama sekali. Tapi saya lebih suka dan pilih yang rasa murni saja, karena rasanya lebih fokus."
Kesederhanaan pilihan rasa makanan yang dibuatnya pun juga tercermin dari kesederhaan penataan makanan di piring saji. Nancy mengatakan kalau dia lebih suka menata makanannya sesederhana mungkin. Nancy lebih suka yang organik, dalam artian lebih alami. "Not messy."
Meskipun itu, tak tercermin dari gaya busananya. Sebagai chef, Nancy adalah salah satu chef perempuan yang terlihat
fasionable. Dia gemar memadukan berbagai macam warna dalam busana yang dipakainya.
"Iya, gaya saya menata makanan dengan gaya busana itu berbeda jauh," katanya sambil tertawa.
Pesan untuk chef mudaMalang melintang di dunia kuliner, membuat dia banyak membuatnya menelan asam garam dunia. Dia pun memberi banyak masukan untuk anak-anak muda yang ingin menjajaki profesi chef.
"Temukan dapur yang membuat kamu ingin makan, bukan hanya karena ingin kerja. Setelah menemukannya,
be passion dan belajar," ujar chef yang tak bisa hidup tanpa garam, olive oil dan roti ini.
"Sayangnya, sekarang ini masih banyak orang yang ingin jadi cook, tapi memandangnya terlalu jauh dan buru-buru mau masuk televisi."
(chs/mer)