'Kawin Silang' Lembutnya Gerakan Yoga dengan 'Beat' Hip Hop

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 12:10 WIB
Selama ini yoga dikenal dengan gerakannya yang lembut. Namun apa jadinya kalau keduanya digabungkan jadi satu?
Jules Febre, instruktur Hip Hop Yoga (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yoga biasanya dilakukan dalam kondisi tenang penuh kedamaian. Namun ada satu jenis yoga yang bisa dilakukan dalam suasana alunan musik hip hop. Yoga ini bernama Hip hop asana, seperti namanya, yoga ini menggunakan musik hip hop sebagai teman para yogis bermeditasi.

Jules Febre mengatakan bahwa gerakan hip hop yoga ini memiliki gerakan santai dan penuh canda. Hip hop asana pada dasarnya adalah gerakan yoga jivamukti yang kemudian dikombinasikan dengan lagu hip hop.

Febre menganggap bahwa yoga sudah sepatutnya dinikmati dengan senang dan ringan. Yoga tak sepatutnya menjadi olahraga yang menyiksa apalagi membosankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam hip hop yoga, dasarnya adalah memadukan antara gerakan yoga jivamukti dengan musik hip hop yang menghentak," kata Jules Febre, instruktur hip-hop asana kepada CNN Indonesia saat Namaste Festival, Hotel Sultan, Jakarta.

Kelas yoga yang ia bawakan terasa sangat menyenangkan, muda, dinamis, dan sangat hip hop. Beat hip hop yang ia putar melalui gawai membuka kelas sore mendung saat itu menjadi meriah. Serasa berada di tengah pesta ataupun ajang kumpul anak muda jalanan New York bak film-film Hollywood.

Sejenak, para yogi melupakan bahwa mereka tengah berada di kelas yoga yang tenang dan sunyi. Semua berjoget mengikuti beat lagu dan dengan gerakan sesuka hati. Semuanya mengikuti pesan Febre, "bergayalah apapun namun harus tetap keren".

Namun Febre tahu persis bagaimana mengontrol para 'party goers' dadakan sore itu. Ia kadang mengintruksikan gerakan yoga jivamukti dan kemudian diselingi kembali dengan gerakan ala dancer hip hop.

Febre tidak sembarangan memilih hip hop sebagai medium untuk menyampaikan ilmu yoga yang ia miliki. Selain karena faktor ketenarannya di kalangan target yaitu New Yorker menengah ke bawah, hip hop memiliki keunikan dari segi tempo dan komposisi.

Hip-hop memiliki sembilan ketukan yang apabila seseorang dapat menangkap tempo beat dari hip-hop, maka yoga dapat bersatu dengannya. Gagasan yang ingin dibawa oleh Febre adalah bergerak dengan lentur, ringan, dan bukan seperti robot yang kaku.

Jules Febre, instruktur Hip Hop Yoga (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
"Hip hop yang saya gunakan adalah yang memiliki lirik positif. Karena menggunakan hip hop, jadinya ada unsur jazz, rock n roll, funk, ada juga sedikit Bob Marley. Kenapa menggunakan lirik yang positif? karena ini untuk yoga, lirik bagus akan membawakan dampak yang bagus pula," kata Febre yang suka menggunakan lagu dari Visioneers, Amerigo Gazaway, Gnars Barkley, dan Bob Marley versi remix agar lebih up-beat.

Hip hop asana ini memang termasuk medium hingga high-intense, sehingga tergolong cukup berat bagi pemula. Namun bukan berarti seseorang yang baru pertama kali yoga, dan suka joget, tak dapat menikmati yoga jenis ini. Namun hati-hati, mungkin beberapa bagian tubuh tubuh akan terasa sakit usai yoga.

"Anda dapat mengatakan seseorang itu pemula ketika ia masih fokus ke hasil, ketika sudah masuk kategori mahir, ia akan fokus ke proses. Ketika mulai pertama kali, jangan khawatirkan tidak bisa ini itu. Just enjoy. Kalau terlalu banyak kekhawatiran tidak akan bagus, fokus ke proses, dan biarkan 'terang' dengan sendirinya." pesan Febre.

Langkah awal perkenalkan hip-hop yoga

Berawal dari kenyataan tak semua golongan dapat menikmati yoga, Jules Febre, seorang guru yoga jivamukti berinisiatif memodifikasi yoga dengan lagu hip-hop yang banyak dinikmati kalangan menengah ke bawah di Manhattan, New York City, Amerika Serikat.

"Ini usaha saya untuk menjembatani agar semua dapat merasakan yoga," kata Febre.

"Yoga masih dipandang mahal dan eksklusif, bagi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, mungkin dapat menyesuaikan, tetapi bagi beberapa orang yang pemalu, keberadaan hip-hop ini sangat membantu."

Usaha memperkenalkan hip-hop asana ini diakui Febre sudah sembilan tahun dijalankan dalam 20 tahun karirnya sebagai instruktur yoga. Seperti larutnya para yogi Namaste Festival dalam beat hip hop dari Febre, begitu pula respon yang ia terima saat memperkenalkan hip-hop asana pertama kali.

Sambutan hangat Febre terima. Para pemuda New York berbondong-bondong mengikuti kelas yang ia promosikan bersama para pemuda putus sekolah. Di New York, para pemuda putus sekolah banyak yang menjadi anak jalanan.

"Hip hop ini seperti bahasa yang sama di antara semua orang, saya gunakan untuk membuat orang nyaman," kata Febre. "Saya ingin yoga itu inklusif, bukan hanya orang kaya ataupun sebagian orang saja."

"Orang-orang sangat suka, mereka kadang mengombinasikannya dengan DJ, dance, bahkan beat box. Itu sangat menyenangkan, ilmu dan gayanya masih sama tapi pengalaman yang didapat benar-benar beda dari gaya yang lama."

(chs/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER