Tidur Siang Kelamaan Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2016 15:41 WIB
Dalam sebuah pemaparan penelitian terungkap bahwa tidur siang lebih dari 40 menit dapat meningkatkan risiko kematian dini.
ilustrasi tidur siang. (Thinkstock/ULTRA F)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak yang menganggap bahwa tidur siang merupakan sebuah kenikmatan sendiri. Apalagi ketika tidak harus berkutat dengan berbagai perkerjaan yang menyebalkan. Beristirahat di tengah siang tampak sangat menjanjikan dan menyenangkan.

Namun dalam sebuah pemaparan di konferensi tahunan the American College of Cardiology, terungkap bahwa tidur siang lebih dari 40 menit dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Hasil yang cukup mengerikan tersebut berasal dari 21 studi penelitian dengan responden yang terkumpul lebih dari 300 ribu orang. Hasil penelitian mengungkap bahwa tidur siang dapat membawa manfaat hanya jika dilakukan kurang dari 40 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti meminta responden tidur siang secara rutin dan kemudian hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan riwayat kesehatan mereka seperti obesitas, diabetes, serta sindrom metabolik.

Hasil penelitian menunjukkan, tidur siang hingga 90 menit dapat meningkatkan sindrom metabolisme atau kekacauan metabolisme tubuh. Sindrom metabolisme ini misalnya diabetes tipe-2. Sindrom metabolisme karena tidur siang sampai 90 menit bisa menyebabkan diabetes tipe-2 hingga 50 persen. Hal ini sama saja seperti melakukan pekerjaan yang sangat melelahkan di siang hari. Menariknya, ada sedikit penurunan risiko sindrom metabolisme bila tidur kurang dari 30 menit.

Penelitian ini menjelaskan bahwa ketika seseorang tidur siang lebih dari 40 menit, maka tubuh akan masuk fase tidur dalam. Dan ketika waktu terbangun, tubuh akan mengalami goncangan siklus metabolisme.

Namun dalam kegiatan tidur siang yang lebih singkat, tubuh tidak memasuki fase tidur yang dalam sehingga tidak mengalami ketimpangan siklus metabolisme ketika terbangun.

"Tidur siang adalah sebuah tindakan yang lazim di seluruh dunia. Menegaskan kaitan antara tidur siang dan penyakit metabolisme dapat membuat strategi baru dalam sebuah pengobatan, terutama karena penyakit yang terkait dengan metabolisme terus meningkat di seluruh dunia," kata Tomohide Tamada, ahli diabetes dari Universitas Tokyo yang sekaligus memimpin penelitian, seperti yang dilansir dari the Independent.

"Tidur merupakan komponen penting dalam gaya hidup sehat, sama seperti diet dan olahraga. Tidur siang singkat dapat berdampak baik bagi kesehatan, namun kami tidak tahu kekuatan dampak tersebut atau mekanisme kerjanya." katanya.

Sebuah penelitian sebelumnya yang dilakukan pada Juni 2015 juga mengungkapkan hal yang mirip, bahwa tidur siang lebih dari satu jam dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 82 persen, dan peningkatan risiko kematian hingga 27 persen.

Selain kardiovaskular, tidur siang lebih lama dapat juga meningkatkan risiko terjadi diabetes hingga 56 persen bila yang bersangkutan lelah dan tidur siang hingga lebih dari satu jam.

Namun penelitian ini juga menyantumkan bahwa tidur siang yang singkat dapat menurunkan risiko penyakit. The National Sleep Foundation menyarankan tidur siang selama 20 hingga 30 menit karena sanggup meningkatkan kewaspadaan tanpa menyebabkan kegelisahan atau kebingungan pada seseorang. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER