LANCONG SEMALAM

Dari Jalan Jaksa ke Weltevreden

Agung Rahmadsyah | CNN Indonesia
Minggu, 20 Mei 2018 18:32 WIB
Pamor Jalan Jaksa mulai meredup. Padahal di sekitarnya banyak kantong-kantong wisata yang berpotensi mendatangkan turis.
Romance Cafe, salah satu saksi sejarah perkembangan wisata di Jalan Jaksa, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
08.00 - Saudagar Kopi

Kedai kopi ini berada di kawasan Jalan Sabang, sentra kuliner malam yang jaraknya terpaut beberapa ratus meter dari Jalan Jaksa.

Saudagar Kopi buka sejak jam sarapan pagi. Seperti namanya, tempat ini menyajikan beberapa menu kopi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagi itu saya memutuskan untuk memesan Piccolo dan Singkong Garlic. Piccolo kurang lebih seperti espresso, namun rasa kopinya jauh lebih menyenangkan.

Pada dasarnya Piccolo adalah Ristretto shot yang berasal dari ekstrak Espresso yang menghasilkan cairan sekitar 15-20 ml.

Ristretto merupakan bagian terbaik dari proses ekstraksi Espresso karena teksturnya lembut dan kadar asamnya pun sedikit akibat lamanya proses ekstraksi.

Singkong dengan aroma bawang putih, menjadi penyeimbang selera saya pagi itu yang agak ke 'barat-baratan'.

[Gambas:Instagram]

10.00 - Museum Nasional

Usai berdamai dengan perut yang kelaparan, saatnya saya mengunjungi lokasi pertama yaitu Museum Nasional atau yang biasa disebut Museum Gajah. 

Komplek Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi dan hingga saat ini mempunyai dua gedung.

Museum Nasional menyimpan sekitar 160 ribu benda-benda bernilai sejarah yang terdiri dari tujuh jenis koleksi prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu-Budha, numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, geografi, dan sejarah.

Barangkali museum ini adalah salah satu yang pengelolaannya cukup baik di Indonesia.

Dari Jalan Jaksa ke WeltevredenPemandangan di dalam Museum Nasional. (Gunawan Kartapranata/Wikipedia)

12.00 - Monumen Nasional

Sebelum mengambil kendaraan yang sengaja saya parkir di kawasan Museum Nasional, saya putuskan untuk masuk ke Monumen Nasional alias Monas.

Terakhir kali saya ke tempat ini barangkali lebih dari 15 tahun silam, saya sendiri sudah lupa seperti apa tata letaknya selain pemandangan dari puncak Tugu Api dan naskah asli Proklamasi.

Di bagian dasar Monas terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia yang memajang diorama perjuangan pahlawan Indonesia.

Dari Jalan Jaksa ke WeltevredenMonas yang selalu ramai setiap harinya. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Dari Jalan Jaksa ke Weltevreden

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER