Percobaan: Melihat Penerapan Aturan Kesehatan di Restoran

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 11:10 WIB
Ilustrasi Masakan Padang
ilustrasi restoran makanan padang dengan gaya hidang makanan (Sakurai Midori/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia --

New normal alias adaptasi kebiasaan baru memaksa sejumlah restoran untuk mengadaptasi protokol kesehatan demi pencegahan infeksi virus corona.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengeluarkan panduan khusus untuk industri restoran melalui buku pegangan berjudul Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Restoran/Rumah Makan.

Selain itu, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) juga meluncurkan panduan pelayanan bidang makanan dan minuman selama new normal demi membangkitkan kembali usaha ini. Panduan ini berisi ketentuan khusus yang wajib ditaati selain protokol umum seperti memakai masker, memastikan kebersihan tangan dan mengecek kondisi kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com mencoba melihat situasi dan penerapan protokol kesehatan new normal di beberapa restoran Jakarta dan sekitarnya, dengan menerapkan protokol kesehatan diri seperti memakai masker, membawa hand sanitizer dan mencuci tangan sebelum makan serta tak berkerumun.

1. Rumah Makan Padang, Kemang

Restoran Pagi Sore Kemang. Restoran dengan sajian khas Padang ini pun musti beradaptasi termasuk mengeliminasi cara penyajiannya yang khas.

Biasanya, Anda cukup duduk dan menunggu pelayan membawa piring-piring berisi lauk dan sayur. Dengan cekatan, seorang pelayan pria mampu membawa tumpukan piring di kedua tangannya. Ini kerap jadi atraksi tersendiri. Namun, Anda tidak akan menemuinya untuk masa-masa sekarang.

Saat akan masuk restoran, pelayan akan mengecek suhu badan. Jika Anda bersantap di tempat, pelayan akan membimbing Anda memilih menu makanan. Restoran menyediakan lapak tersendiri berisi jajaran sayur dan lauk. Lapak diberi batas berupa mika untuk menjaga kebersihan makanan. Anda bisa menentukan penyajian berupa rames yakni disatukan dalam satu piring atau dipisah yakni masing-masing item makanan dipisah dalam wadah berbeda, namun hanya pesanan Anda saja, bukan dihidang seperti biasa.

Para pelayan menggunakan masker dan sarung tangan ketika melayani pembeli.

Kemudian Anda pun cukup duduk manis menunggu pesanan. Meski jam makan siang, suasana di restoran pada Kamis (16/7) terlihat lengang. Menurut salah satu pelayan, kapasitas restoran sudah dikurangi setengahnya. Meja-meja yang biasanya menampung enam orang dikurangi menjadi tinggal empat orang untuk menjaga jarak fisik. Namun meja untuk dua orang tidak dikurangi karena jarak fisik masih terbilang aman.

Tak ada yang berubah dalam penyajian makanan. Sendok dan garpu diberikan seperti biasa. Piring dan gelas yang digunakan merupakan piring keramik seperti biasa.

Penyajian menu yang dipesan dibarengi dengan sajian makanan penutup yang bisa Anda pilih sesuai selera. Barangkali restoran tetap ingin menyisakan kekhasannya. Ini terasa saat pembayaran makanan, sang pelayan akan bertandang ke meja sembari menjinjing tablet. Ia pun memastikan menu yang Anda santap semisal rendang, satu jenis makanan penutup, air mineral dan teh.

Sedangkan jika Anda ingin pesanan dibawa pulang, ini tidak jauh berbeda seperti biasanya. Makanan dibungkus tetapi plastik pembungkus tidak diikat kabel tis (cable ties) seperti saat Anda memesan makanan via ojek daring.

2. Restoran makanan cepat saji, Jakarta Timur

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER