Kenaikan berat badan yang cepat atau pembengkakan di area tubuh tertentu dapat disebabkan oleh retensi cairan yang menjadi petanda gagal jantung.
American Heart Association mencatat, kenaikan berat badan lebih dari 0,5-1,5 kilogram selama 24 jam bisa menjadi tanda gagal jantung.
Darah yang mengalir perlahan ke dan dari jantung memengaruhi fungsi organ utama lainnya di tubuh. Akibatnya, cairan terkumpul di jaringan yang menyebabkan penambahan berat badan di beberapa daerah seperti perut, pergelangan kaki, dan kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, penting untuk dicatat bahwa berat badan seseorang umumnya berfluktuasi dalam sehari. Jika berat badan kembali normal dan tak memperlihatkan gejala tambahan, peningkatan bisa disebabkan oleh kembung dan retensi cairan yang normal.
Kenaikan berat badan yang tiba-tiba juga bisa jadi petanda penyakit ginjal seperti gagal ginjal atau sindrom nefrotik.
Ginjal yang tidak berfungsi dengan benar membuat tubuh menahan cairan, sehingga bisa menambah berat badan. Ginjal yang rusak tidak mampu mengeluarkan limbah dan cairan dari tubuh dengan baik, sehingga menumpuk di jaringan.
Pembengkakan akibat masalah ginjal biasanya terjadi di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.
Jika seseorang mengalami kenaikan berat badan dengan cepat dan perut yang terlihat membesar, bisa jadi mengindikasikan adanya sirosis.
Sirosis merupakan kondisi saat jaringan parut menggantikan jaringan sehat di hati dan menyebabkan penumpukan cairan di rongga perut. Penumpukan cairan yang tidak normal ini disebut asites.
Lihat juga:Menimbang Keamanan 5 Jenis Diet Populer |
Hipotiroid dapat memperlambat metabolisme yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Masalah tiroid juga dapat membuat tubuh menahan cairan karena efek hipotiroid pada ginjal.
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol dalam waktu lama. Kortisol adalah hormon yang berperan dalam merespons stres. Sementara meningkatnya hormon stres pada seseorang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Kondisi ini umumnya menyebabkan pembengkakan terutama di area perut, leher, wajah, dan punggung atas.
Kembung dan pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba bisa menjadi tanda kanker ovarium.
Selain pembengkakan pada area sekitar perut, kanker ini juga menimbulkan gejala lain seperti nyeri di perut atau panggul, sulit tidur, sering ingin buang air kecil, kehilangan nafsu makan, siklus menstruasi yang tidak normal, dan gangguan pencernaan.
(asr)