Berikut jenis sakit kepala yang sering terjadi lainnya.
Kafein mempengaruhi aliran darah ke otak. Terlalu banyak asupan kafein bisa mengakibatkan sakit kepala.
Namun, saat kafein dikurangi, orang bisa mengalami cold turkey yang juga memicu sakit kepala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika otak terbiasa terekspos kafein, stimulan setiap hari, Anda mungkin mengalami sakit kepala jika absen sehari saja. Mungkin kafein telah mengubah kimiawi otak.
Periode aktivitas fisik intens bisa mengarah ke sakit kepala. Angkat beban, lari bahkan hubungan seks bisa memicu sakit kepala setelahnya.
Aktivitas fisik intens akan meningkatkan aliran darah ke kepala sehingga timbul rasa sakit berdenyut di kedua sisi kepala.
Namun, sakit kepala ini tidak akan berlangsung lama.
![]() |
Tekanan darah yang begitu tinggi akan mengakibatkan sakit kepala. Sakit kepala akan terasa di kedua sisi kepala ditambah sensasi berdenyut.
Ini pun diikuti perubahan penglihatan, mati rasa atau kesemutan, mimisan, nyeri dada, atau sesak napas. Sakit kepala biasanya akan hilang saat tekanan darah kembali normal.
Sakit kepala akibat kelebihan penggunaan obat disebut sakit kepala rebound. Sakit kepala ini akan terasa seperti sakit kepala tegang dan bisa lebih menyakitkan seperti migrain.
Umumnya orang rentan mengalami sakit kepala rebound karena kerap mengonsumsi obat pereda nyeri.
Penggunaan berlebih pada asetaminofen, ibuprofen, aspirin dan naproxen lebih dari 15 hari selama sebulan sangat berisiko menimbulkan sakit kepala.
Selain obat-obatan ini, sakit kepala rebound juga bisa timbul karena konsumsi obat-obatan yang mengandung kafein.
Setelah mengalami cedera kepala, biasanya ini akan timbul sakit kepala pasca-trauma. Sakit kepala ini terasa seperti migrain atau tipe sakit kepala tegang. Sakit kepala pasca-trauma biasanya berlangsung 6-12 bulan setelah cedera kepala terjadi. Sakit kepala sangat mungkin berkembang menjadi sakit kronis.
(els/agn)