Kenali Ragam Jenis Sakit Kepala Terus-menerus

CNN Indonesia
Minggu, 24 Jan 2021 19:30 WIB
Tak jarang sakit kepala begitu mengganggu bahkan menurunkan kualitas hidup, seperti di antaranya sakit kepala terus-menerus.
Ilustrasi. Tak jarang sakit kepala begitu mengganggu bahkan menurunkan kualitas hidup, seperti di antaranya sakit kepala terus-menerus. (iStockphoto/Pornpak Khunatorn)

4. Hemicrania continua

Sakit kepala jenis hemicrania continua merupakan jenis yang langka. Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti sakit kepala. Beberapa ciri khusus hemicrania continua antara lain rasa sakit di salah satu sisi kepala, terjadi setiap hari dan tanpa jeda, dan rasa sakit bisa begitu parah.

Mengutip dari WebMD, pasien hemicrania continua biasanya menggambarkan rasa sakit yang tajam, seperti menusuk dan menyentak. Seperti migrain, sakit kepala akan diikuti mual atau muntah dan sensitif terhadap suara atau cahaya.

Hemicrania continua juga memiliki gejala seperti sakit kepala klaster seperti hidung berair, mimisan, mata memerah, kelopak mata turun, dan tubuh berkeringat. Kadang ini akan diperburuk dengan stres, perubahan pola tidur, cahaya menyilaukan, alkohol, dan olahraga berlebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5. Sakit kepala rebound

Sakit kepala rebound terjadi akibat penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Mereka yang mengalami sakit kepala rebound biasanya kerap mengonsumsi obat pereda nyeri. Mengutip dari Healthline, penggunaan berlebih pada asetaminofen, ibuprofen, aspirin, dan naproxen lebih dari 15 hari selama sebulan sangat berisiko menimbulkan sakit kepala.

6. Sakit kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial (dalam rongga kepala)

Cedera otak atau kondisi medis lain bisa mengakibatkan tekanan yang meningkat dalam tengkorak. Melansir dari laman Columbia Neurology, kondisi ini disebut increased intracranial pressure (ICP) dan bisa mengarah ke sakit kepala. Tekanan ini bisa melukai otak atau sumsum tulang belakang.

Sakit kepala ICP memerlukan penanganan medis segera. Semakin cepat penanganan, semakin besar kemungkinan untuk pulih.

Seseorang bisa mengalami sakit kepala ICP akibat terlalu banyak cairan serebrospinal (cairan sekitar otak), tumor yang mengakibatkan tekanan pada beberapa bagian otak, pendarahan ke otak, dan pembengkakan otak.

7. Sindrom pasca-trauma

Sakit kepala ini bisa berkembang setelah cedera kepala. Sakit kepala cenderung seperti migrain atau sakit kepala tegang. Biasanya sakit kepala terjadi hingga 6-12 bulan setelah cedera terjadi.

8. Sakit kepala akibat usia lanjut

Umumnya, sakit kepala usia lanjut dialami oleh pasien berusia 60 tahun ke atas. Sakit kepala dipicu peningkatan tekanan bola mata atau glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah, atau ada alasan psikologis yang melatarbelakangi.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER