Dubai Jadi Destinasi Pesta Seleb & Influencer Kala Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2021 11:02 WIB
Dubai menjadi destinasi pesta di kala pandemi, sementara jumlah kasus penularan dan kematian di sana terus merangkak naik.
Suasana pesta yacht di Dubai pada awal Januari 2021. (AP/Kamran Jebreili)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rasanya tak ada yang berubah dari kehidupan malam di Dubai selama pandemi virus Corona. Bar penuh sesak dan meriah seperti pada 2019. Selebriti dan influencer media sosial terlihat melambaikan botol sampanye. DJ tetap memutar lagu pesta.

Sejak menjadi salah satu destinasi pertama di dunia yang membuka diri untuk pariwisata, Dubai, di Uni Emirat Arab, telah mempromosikan kawasannya sebagai tempat liburan ideal kala pandemi.

Promosi tersebut terasa ironis, kata para analis, karena virus Covid-19 nyatanya mengguncang dasar ekonomi negara kota itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan mal besar, konstruksi yang tak kunjung usai, dan kedatangan pekerja asing, Dubai dibangun dengan janji globalisasi, sebagian besar berasal dari sektor penerbangan, perhotelan, dan ritel, yang kini semuanya ditampar pandemi.

Sekarang kenyataan hidup menghantui emirat yang bermimpi besar. Dengan puncak musim wisata yang sedang berlangsung, infeksi virus Corona melonjak ke angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mengutip The Associated Press pada Rabu (20/1), jumlah kasus harian hampir tiga kali lipat dalam sebulan terakhir, memaksa Inggris menutup koridor perjalanannya dengan Dubai pekan lalu.

Tetapi dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkembang, kota tidak akan ditutup.

"Perekonomian Dubai bagai rumah kartu," kata Matthew Page, seorang sarjana nonresiden di Carnegie Endowment for International Peace.

"Keunggulannya yang kompetitif adalah menjadi tempat di mana aturan tidak berlaku."

Sementara sebagian besar negara melarang turis dari Inggris karena kekhawatiran varian virus yang menyebar cepat ditemukan di sana, Dubai, rumah bagi sekitar 240 ribu ekspatriat Inggris, tetap membuka pintunya untuk liburan.

Emirates terbang lima kali sehari ke Bandara Heathrow London.

Dalam beberapa hari, jenis virus baru telah tiba di emirat, tetapi itu tidak menghentikan aktor dan aktris acara realitas TV sampai bintang sepak bola melarikan diri dari penguncian Inggris dan cuaca musim dingin menuju bar dan pantai Dubai, bahkan tanpa melakukan tes virus Corona sebelum datang.

Adegan pesta pora pra-pandemi tersebar di berbagai tabloid Inggris. Menghadapi reaksi balik, salah satu influencer Instagram yang terlihat di pesta yacht yang padat pengunjung dengan cepat menyatakan bahwa perjalanan mereka masuk kategori "penting".

Tourists party on a yacht in Dubai, United Arab Emirates, Tuesday, Jan. 12, 2021. Since becoming one of the world's first destinations to open up for tourism, Dubai has promoted itself as the ideal pandemic vacation spot. With peak tourism season in full swing, coronavirus infections are surging to unprecedented heights, with daily case counts nearly tripling in the past month, but in the face of a growing economic crisis, the city won't lock down and can't afford to stand still. (AP Photo/Kamran Jebreili)Pesta di yacht seakan menjadi salah satu kegiatan wajib bagi turis muda di Dubai. (AP/Kamran Jebreili)

Dubai senang dengan arus masuk tersebut. Tingkat hunian hotel melonjak hingga 71 persen pada bulan Desember, menurut penyedia data STR.

Rute udara London-Dubai menempati peringkat tersibuk di dunia selama minggu pertama Januari, kata OAG, sebuah perusahaan analisis data penerbangan.

"Orang-orang sudah muak dengan pandemi ini," kata Iris Sabellano dari Agen Perjalanan Al Arabi Dubai, menambahkan bahwa banyak kliennya terpaksa dikarantina setelah dinyatakan positif terkena virus pada saat kedatangan atau sebelum keberangkatan.

Wisatawan yang datang dari daftar negara tertentu tidak perlu menjalani tes sebelum perjalanan mereka, tetapi semuanya harus di bandara Dubai.

"Dengan vaksin yang akan dirilis, mereka merasa ini bukan akhir dari dunia, mereka tidak akan mati," katanya.

Bagi mereka yang meninggal karena COVID-19, maskapai penerbangan jarak jauh Emirates menawarkan untuk membayar US$1.800 (sekitar Rp25,2 juta) untuk membantu menutupi biaya pemakaman.

Saat wabah memburuk, tampaknya serbuan turis mancanegara akan melambat. Turis Israel, yang datang dalam jumlah puluhan ribu menyusul kesepakatan normalisasi antar negara, telah menghilang karena aturan karantina baru.

Keputusan untuk menangguhkan pembebasan visa bagi orang Israel ke UEA hingga Juli mulai berlaku Senin (18/1).

Langkah Inggris untuk mengamanatkan karantina 10 hari bagi mereka yang kembali dari Dubai mengancam untuk merampas apa yang tersisa dari sektor pariwisata.

"Penduduk Inggris merupakan bagian penting dari turis dan investor di Dubai," kata David Tarsh, juru bicara ForwardKeys, sebuah perusahaan analisis data perjalanan.

"Memotong jalur pasar itu ... adalah bencana total bagi kota ini."

Dubai Jadi Destinasi Pesta Seleb & Influencer Kala Pandemi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER