Liar dan berbeda adalah kata yang tepat untuk menggambarkan isi kepala Iris van Herpen, couturier asal Belanda yang selalu memiliki pendekatan yang berbeda dalam setiap presentasi karyanya. Teranyar, dia mempresentasikan karya koleksinya yang terinspirasi dari jamur dalam Paris Couture Week 2021.
Untuk koleksi haute couture musim panas 2021 yang bertajuk "Roots of Rebirth", Iris van Herpen menggali ide kreasinya dari jamur. Jamur menjadi simbol akar kebangkitan kembali makhluk hidup.
Ide ini pertama kali muncul lewat buku Entangled Life karya ahli biologi, Merlin Sheldrake yang sempat dibacanya. Dari kegiatan penyelamannya, Shelldrake bercerita tentang jaringan tumbuh-tumbuhan--atau yang ia sebut sebagai 'wood wide web'--tetap terkoneksi dan berkomunikasi satu sama lain serta membantu sesama berbagi nutrisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di saat-saat isolasi dan perpisahan kali ini, buku ini membimbing saya untuk melihat lebih jauh dan bentuk-bentuk promordial dari berbagi, serta cara berpikir yang berubah-ubah untuk melihat sejauh mana kita semua masih saling terhubung dengan dunia", terang Iris van Herpen pada CNNIndonesia.com.
Sebagai pembuka, ia menampilkan sebuah gaun berbahan organza tembus pandang yang dilipat dan diwarnai dengan gradien dari putih ke biru malam dengan siluet bahu melingkar.
Crêpe-de-chine dilipat dengan tangan menjadi ratusan pola elastis bentuk berlian parametrik, memutar di bagian bodice. Sutera mahoni juga dilipit dengan tangan dan nampak seperti kecambah yang membuncah keluar dari tanah.
![]() |
Organza kaca berwarna gradien putih hingga emas dipotong seperti jamur yang sedang mekar. Sebuah gaun bernama Idolomantis, memiliki ratusan lapis kain duchess bermotif belalang sentadu yang hadir bersama warna pastel cerah dengan sirip-sirip yang mengayun ketika sang model berjalan.
"Dari tingkat konseptual, show ini diterjemahkan sebagai magnet lautan spora, di mana koleksi ini menyerupai kain kehidupan, akar dari sebuah kebangkitan", ujarnya.
Begitu lah Iris van Herpen. Selalu hadir dengan pendekatan yang berbeda, baik dari segi ide, visi, hingga pengembangan material-material baru yang belum pernah digunakan atau bahkan belum pernah ada sebelumnya.
Sebelumnya, Iris juga pernah menciptakan koleksi yang berbentuk cipratan air, terinspirasi gerakan dan gelombang suara, hingga koleksi yang berakar dari gelombang magnet dan proses pemecahan atom.
Dalam presentasi kali ini, Iris juga berkolaborasi dengan Parley for the Oceans untuk menciptakan bahan daur ulang yang dibuat dari sampah laut. Bahan ini, secara parametrik, dibuat dengan teknik lasercut yang menghasilkan kain bermotif segitiga ringan, tembus cahaya, dan menyatu dengan baik dengan warna kulit.
Sebagai penutup, dikenakan oleh supermodel Natalia Vodianova, Iris menciptakan gaun dengan lapisan renda putih tembus pandang yang mencuat dari bodice yang tampak seperti jejaring ratusan sirip yang melayang. Detail ini menjadikan setiap gerakannya menjadikan gaun ini tampak 'hidup'.
Tampilan itu juga dilengkapi dengan headpiece karya seniman Casey Curran. Headpiece dibuat dari 18 monofilamen transparan yang disusun untuk menciptakan alur gerakan yang berubah-ubah.
Iris van Herpen terkenal karena karyanya yang selalu melibatkan kolaborator. Di masa pandemi kali ini, dia merasa, meskipun banyak tantangan dan kesulitan, ia tidak terlibat di banyak proyek dan justru lebih bisa berfokus pada pengembangan material yang mengusung keberlangsungan dan ramah lingkungan.
"Kedua headpiece [dari koleksi ini] melambangkan gejolak di dalam pikiran kita, di mana kita memperbaiki apa yang terjadi di realita. Terlepas dari tantangan lockdown dan isolasi, kreativitas akan selalu menemukan jalannya, juga mimpi-mimpi baru, dan harapan bagi kita di masa depan", tutupnya.
(asr)