Sempat 'Hilang' di Peta, Kini Pulau Curiak Kian Mendunia

CNN Indonesia
Senin, 22 Feb 2021 09:05 WIB
Pulau Curiak awalnya hanya sebuah pulau kecil yang tidak terurus dan bahkan tak ada di peta.
Seekor anak Bekantan (Nasalis larvatus) duduk di salah satu pohon di kawasan hutan bakau Kalimantan. (ANTARA FOTO/Fadlansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pulau Curiak adalah salah satu pulau kecil berada di kawasan delta Sungai Barito yang terletak di Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Jarak tempuh pulau ini dari kota Banjarmasin, ibukota Kalsel kurang lebih 18 kilometer, tepatnya di sekitar Jembatan Barito.

Pulau Curiak awalnya hanya sebuah pulau kecil yang tidak terurus dan bahkan tak ada di peta, karena luasnya hanya sekitar 2,7 hektare saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini luasan pulau menjadi 3,9 hektare setelah diadakan penanaman pohon rambai. Namun sejak kawasan pulau ini dijadikan Stasiun Riset Bekantan oleh Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) pada Juni 2018, sekarang pulau ini mendunia namanya di mata wisatawan minat khusus.

Founder SBI Amalia Rezeki mengatakan di sekitar kawasan Pulau Curiak dibangun pusat penelitian yang diberi nama Camp Research Tim Roberts.

Nama 'Tim Roberts' didedikasikan kepada Prof Tim Roberts yang merupakan guru besar di Universitas New Castle, Australia.

Dia adalah salah satu profesor yang turut membantu mendirikan Stasiun Riset Bekantan dan ekosistem lahan basah ini bersama Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi.

"Di samping itu, Prof Tim Roberts adalah juga pembimbing penelitian desertasi program doktoral saya," sebut dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP ULM itu di Banjarmasin, Jumat (19/2), seperti yang dikutip dari ANTARA.

Untuk mencapai Pulau Curiak dapat ditempuh dengan dua cara. Yang pertama, bisa lewat darat melalui jalan trans Kalimantan menuju Jembatan Barito, dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.

Kemudian diteruskan dengan menggunakan perahu motor - atau dalam bahasa Banjar masyarakat menyebutnya "kelotok", selama 10 menit hingga sampai di Camp Research Tim Roberts.

Yang kedua, lewat susur sungai dari kawasan Siring Taman Maskot Bekantan di Banjarmasin jarak tempuh dengan kelotok sekitar satu jam.

Hanya saja melalui jalur susur sungai ini, wisatawan bisa menikmati pesona kearifan lokal masyarakat sungai dari Sungai Martapura, Sungai Andai, Sungai Alalak dan Sungai Barito.

Ongkos sewa kelotok antara Rp450 ribu sampai Rp600 ribu tergantung rute dan jumlah penumpang.

Namun jika ingin lebih praktis bisa mengikuti paket wisata dari Bekantan Ecotour yang dikelola oleh Kanoco Tour, sebuah perusahaan lokal penyelenggara wisata susur sungai.

"Cukup dengan mengeluarkan dana Rp250 ribu per orang, minimal 5 orang sudah dapat menikmati perjalanan yang mengasyikan dengan menggunakan speedboat yang terkesan mewah dengan juru pandu lokal yang akan menjelaskan tentang pesona Pulau Curiak yang dihuni oleh kawanan bekantan si monyet eksotik berhidung mancung yang juga merupakan maskot kebanggaan provinsi Kalimantan Selatan," kata Hifni selaku Direktur Kanoco Tour penyelenggara Bekantan Ecotour.

Surga aneka flora dan fauna

Keanekaragaman flora dan fauna kawasan Pulau Curiak memiliki daya tarik tersendiri, sehingga banyak mengundang wisatawan baik lokal maupun manca negara.

Karena itu,tak heran jika sering terlihat wisatawan mancanegara berkunjung ke pulau kecil ini dengan perahu kecil mengelilingi pulau sambil mengamati perilaku satwa bekantan dan satwa liar lainnya khas lahan basah.

Amalia Rezeki mengatakan jika wisatawan yang memiliki hobi mengamati burung, maka Pulau Curiak adalah surganya.

Jika musim migrasi burung, ratusan burung air akan terlihat bergerombol di sekitar pantai Pulau Curiak mulai jenis burung kuntul (Egretta garzetta), dara laut (Sternula albifrons) dan jenis burung air lainnya.

Di pulau ini pula bermukim burung elang brontok (Spizaetus cirrhatus), salah satu burung yang dilindungi dan merupakan top predator di kawasan tersebut.

Untuk mengamati burung dan satwa liar lainnya, bisa menggunakan jasa kelotok kecil milik Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan (KNPL) Anjir Muara.

Karena dengan kelotok kecil ini wisatawan bisa melakukan susur sungai kecil di sekitar pulau atau merangsek masuk dalam sela-sela pohon rambai untuk mendekati objek foto atau sekadar menikmati sensasi hutan mangrove rambai.

Adapun biaya untuk jasa sewa kelotok kecil ini kisaran antara Rp50 sampai Rp100 ribu tergantung kawasan jelajah dan waktunya.

Sempat 'Hilang' di Peta, Kini Pulau Curiak Kian Mendunia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER