Mengupas Kesepian di Tengah Keramaian Digital

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Minggu, 28 Feb 2021 06:59 WIB
Praktisi mindfulness Adjie Santosoputro menjelaskan bahwa pertemuan secara virtual tidak bisa benar-benar memulihkan rasa kesepian secara utuh.
Ilustrasi. Adjie Santosoputro menjelaskan bahwa pertemuan secara virtual tidak bisa benar-benar memulihkan rasa kesepian secara utuh. (iStockphoto/FilippoBacci)

Meski memiliki banyak teman, kualitas hubungan bagus, jika hubungan dengan diri sendiri kualitasnya kurang bagus maka ada kemungkinan kesepian.

Artinya, perlu ada upaya untuk membangun dan meningkatkan kualitas hubungan dengan diri sendiri. Bagaimana caranya?

Adjie merangkum terdapat empat langkah untuk membangun hubungan dengan diri sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Meluangkan waktu untuk jeda

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meluangkan waktu untuk tidak melakukan apa-apa. Bukan meditasi, bukan melamun tapi sesederhana tidak melakukan apapun, duduk diam, mengamati sekitar.

Duduk diam dan tidak berbuat apapun memang aktivitas yang kerap dihindari manusia modern. Diam bakal mendatangkan bayang-bayang kenangan sekaligus masa depan yang tak jarang menakutkan.

"Ketika kita enggak ngapa-ngapain, menjalin hubungan dengan bertemu diri sendiri, memori masa lalu akan muncul, kita sadari. Memori yang selama ini berusaha kita lupakan, termasuk imajinasi perihal masa depan yang menakutkan, kita akan notice," katanya.

2. Menyadari fisik

Latihan kedua adalah berlatih menyadari fisik atau tubuh. Anda bisa menyadari perut yang kembang kempis atau bahu yang naik turun saat bernapas.

Kemudian berkaitan dengan panca indera, Anda mulai mendengarkan dengan seksama musik yang diputar lewat ponsel. Saat mandi, mulai menyadari air yang dingin saat bersentuhan dengan kulit juga aroma sabun mandi.

3. Menyadari napas

Di sini Anda menyadari napas yang keluar masuk melalui hidung.

Menurut Adjie, latihan ini lebih menantang daripada latihan menyadari fisik sebab napas jauh lebih halus dan nyaris tidak terasa menyentuh hidung bahkan saat lewat tenggorokan.

Saat pikiran 'bertualang' ke mana-mana, napas akan membawa Anda ke momen kini dan di sini.

4. Menyadari pikiran dan perasaan

Adjie menyebut duduk diam ini jadi momen di mana kita menjalin hubungan, berelasi dengan diri kita sendiri. Ada rasa nyaman dengan kenangan maupun imajinasi yang bermunculan.

Nyaman, lanjutnya, berarti tidak ada upaya untuk melawan, mengubah atau melarikan diri darinya. Semua cukup disadari saja.

"Sayangnya manusia modern itu kerap tergesa-gesa melarikan diri, mencari distraksi. Modern loneliness, kita asing dengan diri sendiri," katanya.

Upayakan untuk tidak larut dalam pikiran dan perasaan sehingga berujung pada lamunan. Adjie mengatakan di momen ini Anda menjadi pengamat atas pikiran juga perasaan yang muncul. Dia mengumpamakannya seperti aktivitas menonton film.

Saat menonton film, penonton tidak terlibat dengan apa yang dialami para pemain di dalamnya.

"Ketika kita mengamati perasaan kita, oh aku sedang mikirin itu, muncul kenangan, kekhawatiran, kecemasan, amati saja, tanpa mengubah, melarikan diri," imbuhnya.

(agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER