Lucunya Satwa Ragunan, dari yang Tua hingga yang Hobi Kabur

Yulia Adiningsih | CNN Indonesia
Minggu, 09 Mei 2021 09:09 WIB
Di Taman Margasatwa Ragunan ada satwa yang tertua, ada juga satwa yang ternakal. Bahkan ada yang sampai membuka kandang sendiri.
Salah satu orangutan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Selain Melki, satwa yang dianggap bandel juga adalah simpanse. Berdasarkan keterangan Wahyudi, simpanse kerap kali melemparkan kerikil atau makanan ke pengunjung. Selain itu mereka juga suka meludah.

Sebaliknya, rusa dan jerapah dianggap sebagai satwa yang paling santun. Gerak-geriknya yang anggun dan kalem membuat pengunjung betah berlama-lama melihatnya.

Namun karena merupakan habitat buatan, segala kenyamanan yang diberikan oleh Taman Margasatwa Ragunan tidak membuat semua satwa betah. Beberapa satwa pernah mencoba kabur, bahkan ada yang berhasil kabur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sifat alami mereka memang tidak bisa dipungkiri, mereka pengen cari habitat yang lebih luas," ucap Wahyudi.

Satwa yang pernah mencoba kabur adalah beruang. Wahyudi menceritakan, sekitar tahun 2007 atau 2008, Taman Margasatwa Ragunan sedang melakukan renovasi. Alat berat masuk kawasan dan suara bising mesin membahana.

Selama itu berlangsung, Wahyudi mengira beberapa hewan terganggu bahkan stres, termasuk beruang. Tak diduga, beruang itu mengangkat pintu dan keluar dari kandangnya.

"Mereka itu mengingat apa yang dilakukan oleh pawangnya. Dan mereka ternyata bisa melakukan itu hampir sama kayak primata, daya ingatnya tinggi. Ketika enggak ada pengawasnya, diangkat sendiri itu pintu, keluar terus jalan-jalan," jelas dia.

Namun, petugas lebih dulu menemukan beruang tersebut sebelum ia berhasil kabur dari Margasatwa Ragunan.

Selain beruang, satwa yang juga pernah kabur adalah burung pelikan. Wahyudi bercerita, burung itu sudah terbang keluar dari Taman Margasatwa Ragunan. Namun, untungnya ada warga yang melihat dan mengembalikan burung tersebut ke pengelola.

"Karena dia bisa terbang. Sayapnya setiap periodik kita potong, tapi terus tumbuh dan ia terus mencoba terbang. Sudah terbang keluar sampai keluar Ragunan, tapi sama warga dikembalikan lagi ke sini," ujar dia.

(ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER