Jakarta, CNN Indonesia --
Demam mengoleksi tanaman hias menjadi tren sejak pandemi virus Corona melanda Indonesia pada awal tahun lalu.
Banyak orang lebih sering berada di rumah, sehingga untuk mengusir kebosanan mereka mulai bercocok tanam secara sederhana, di halaman rumah atau apartemennya.
Mengoleksi tanaman hias dirasa bisa mendatangkan nuansa alam di pemukiman penduduk kota besar yang terbilang sempit. Karena tak bisa ke pantai atau ke gunung, jadilah memandangi tanaman hias sebagai pelipur lara wisata alam di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbas dari tren tersebut, pusat tanaman hias jadi ramai dikunjungi. Baik secara langsung maupun daring.
Salah satu pusat tanaman hias yang besar dan komplit di daerah Jakarta Selatan adalah Taman Anggrek Ragunan. Lokasinya tak jauh dari Taman Margasatwa Ragunan. Pusat tanaman hias ini buka mulai pukul 08.00 pagi sampai 17.00.
Saat masuk ke Kawasan Taman Anggrek Ragunan, pengunjung akan disambut tanaman hias berwarna-warni di dalam pot. Sepanjang jalan tanaman hias itu memagari batas antara toko dan jalanan.
Sesuai namanya, berbagai jenis bunga anggrek dengan beragam harga bisa ditemui di sini. Harga yang ditawarkan mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu.
Selain anggrek, di tempat ini juga banyak menjual berbagai jenis tanaman hias lainnya. Ada 43 kavling yang menjual tanaman hias di sini. Setiap kavling biasanya punya ciri khas sendiri.
Seperti di Kavling V, di sana banyak menjual jenis tanaman hias aglaonema, seperti aglaonema suksom, aglaonema pink anjamani, dan aglaonema red anjamani. Ketiga tanaman itu menjadi tanaman hias terlaris.
Penjual di Kavling V, Fajar mengatakan banyak orang yang membeli jenis tanaman aglaonema karena warnanya yang mencolok dan harganya yang masih terjangkau. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp150 ribu.
"Kalau aglaonema warna-warni dan banyak yang murah," ucap Fajar kepada CNNIndonesia.com saat ditemui di Taman Anggrek Ragunan, Rabu (5/5).
Biasanya, kata Fajar, para pemula kolektor tanaman hias lebih memilih tanaman aglaonema dibandingkan tanaman hias yang lain, terutama anggrek. Sebab, pemeliharaan aglaonema lebih mudah.
"Anggrek kalo bunganya udah abis, kalo ga pake serum lama berbunganya lagi," ucap dia.
"Kalo aglaonema enggak pake pupuk juga tumbuh, yang penting penyiraman sama medianya aja diperhatiin," lanjutnya.
Selain itu, tanaman yang paling dicari di tokonya selama pandemi adalah monstera king, monstera adansonii dan calathea Crimson. Harga yang ditawarkan mulai Rp35 ribu sampai Rp 1 juta.
Harga tanaman di Taman Anggrek Ragunan ini rata-rata dimulai pada harga Rp35 ribu sampai puluhan juta.
Monstera adalah tanaman hias yang paling tinggi harganya di Kavling V. Tanaman hias tersebut yang berukuran sedang dengan lima helai daun dihargai Rp35 juta.
Fajar menjelaskan semakin banyak daun dan bercak warna di tanaman hias tersebut maka akan semakin mahal.
Namun, dengan harga segitu, pembeli selalu saja ada. "Malah pada nyari," kata dia.
Sejak awal pandemi, Fajar mengaku omzetnya mengalami kenaikan sampai 100 persen.
"Pas pandemi awal-awal itu rame sekali. Sebelum pandemi bisa sampai Rp1 jutaan pas pandemi Rp4 juta-Rp10 juta per hari," ucap dia.
Sampai saat ini, tokonya masih banyak dikunjungi oleh para kolektor tanaman hias.
Bukan hanya tokonya saja, saat berkunjung ke sana, CNNIndonesia.com melihat hampir semua toko didatangi pembeli.
Mereka melihat, memegang, bertanya, menawar dan rata-rata berujung pada pembelian. Tanaman yang dibeli pun rata-rata lebih dari satu jenis.