Kapten timnas Denmark Simon Kjaer dipuji ataskesigapannya melakukan pertolongan pertama CPR kepada kompatriotnya, Christian Eriksen, yang pingsan di tengah laga Finlandia vs Denmark di Euro 2020 (Euro 2021), Sabtu (12/6) malam waktu Indonesia.
Kjaer jadi orang pertama yang memeriksa keadaan Eriksen saat kolaps di tengah lapangan jelang babak pertama usai. Pemain AC Milan itu langsung menghampiri Eriksen untuk memberikan pertolongan pertama CPR agar tetap bisa bernapas dan sadar diri sampai bantuan medis datang.
Teknik CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau RJP (Resusitasi Jantung Paru) adalah tindakan pertolongan pertama yang dilakukan pada orang yang mengalami henti napas atau/dan jantung secara tiba-tiba akibat suatu hal, misalnya tenggelam atau serangan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CPR merupakan upaya pertolongan pertama untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh sebelum menerima pertolongan medis.
Menurut Alodokter, aliran darah atau pernapasan yang terhenti secara tiba-toba bisa memicu kerusakan otak hingga dapat mengakibatkan seseorang meninggal dunia dalam hitungan 8-10 menit.
Dengan pemberian CPR, aliran darah yang mengandung oksigen akan tetap tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh hingga orang tersebut mendapatkan bantuan medis lebih lanjut.
CPR bisa dilakukan setiap orang untuk menolong orang lain yang mengalami henti napas atau/dan jantung tiba-tiba. Namun, pertolongan CPR harus dengan teknik dan cara yang benar.
Melansir Redcross.org, beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mempraktikan CPR pada orang lain adalah pertama, periksa keamanan lokasi sekitar dan orang yang kolaps. Pastikan lingkungan tempat mempraktikan CPR aman.
Kedua, periksa tingkat kesadaran orang yang kolaps tersebut dengan menepuk wajah atau punggung orang tersebut dan menanyakan keadaannya dengan suara cukup lantang.
Jika ia merespons, upayakan agar korban tetap sadarkan diri sambil meminta bantuan medis. Namun, tetap periksa pernapasan, denyut nadi, dan tingkat responsnya.
Ketiga, evaluasi pernapasan. Pastikan korban masih bernapas secara normal dengan melihat apakah dadanya bergerak naik-turun.
Buka jalan napasnya dengan membuat orang tersebut berbaring terlentang di lantai, miringkan kepalanya sedikit ke belakang sampai dagu terangkat.
Selanjutnya, dekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung korban untuk mendengar suara napas dan merasakan embusan napasnya di pipi Anda.
Keempat, periksa nadi. Pastikan jantung korban tetap berdetak dengan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya atau memeriksa denyut nadi di bagian sisi lehernya.
Sementara itu, teknik CPR sendiri dapat dilakukan semua orang yang sudah pernah berlatih. Teknik ini terbagi menjadi tiga tahapan yang dikenal dengan istilah C-A-B (compression, airways, and breathing).