Jakarta, CNN Indonesia --
Thailand berencana untuk membuka kembali gerbang pariwisatanya untuk wisatawan mancanegara yang telah divaksinasi pada pertengahan Oktober, demi memulai kembali industri pariwisata yang hancur akibat virus Corona, perdana menteri mengumumkan Rabu (16/6), seperti yang dikutip dari AP.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan pengunjung asing yang divaksinasi penuh dan warga negara Thailand yang pulang kampung harus diizinkan masuk "tanpa karantina atau batasan tidak nyaman lainnya," dan bahwa tujuannya adalah untuk membuka negara itu dalam 120 hari.
Prayuth mengakui bahwa dorongan untuk membuka kembali mungkin akan menimbulkan masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tahu keputusan ini datang dengan beberapa risiko karena, ketika kita membuka negara, akan ada peningkatan infeksi, tidak peduli seberapa baik tindakan pencegahan kita," katanya.
"Tetapi saya pikir ketika kita mempertimbangkan kebutuhan ekonomi rakyat, sudah waktunya bagi kita untuk mengambil risiko yang diperhitungkan itu."
Pariwisata adalah kontributor utama bagi perekonomian Thailand dan mempekerjakan jutaan orang.
Negara ini dikunjungi hampir 40 juta kedatangan asing pada 2019, yang angkanya langsung turun drastis pada 2020 karena larangan masuk untuk mengendalikan virus Corona.
Prayuth mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan kembali pembukaan kembali hanya jika situasi serius berkembang.
Pemerintah sebelumnya menargetkan Januari 2022 untuk pembukaan kembali.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Thailand berada di tengah lonjakan kasus virus Corona yang dimulai pada bulan April, dan telah menyumbang lebih dari 80 persen dari total 204.595 kasus yang dikonfirmasi di negara itu dan 90 persen dari 1.525 kematiannya.
Lonjakan tersebut menimbulkan kekhawatiran khusus, karena Thailand terlambat mengamankan dan mengerahkan pasokan vaksin. Sejauh ini hanya memiliki pasokan Sinovac dari China dan AstraZeneca, yang mulai diproduksi secara lokal di bawah lisensi.
Lebih dari 7 persen dari 69 juta orang di negara itu telah disuntik setidaknya satu dosis.
Prayuth, yang mendapat kecaman keras atas situasi pasokan vaksin, mengatakan pemerintahnya membuat kemajuan dalam memperoleh vaksin lain, termasuk vaksin dari Pfizer, Johnson & Johnson dan Moderna.
"Sampai saat ini, kami telah menandatangani kontrak reservasi dan pasokan untuk 105,5 juta dosis yang akan dikirim tahun ini, menempatkan kami di depan target kami untuk pasokan vaksin," katanya.
"Berdasarkan rencana kami saat ini, kami akan memberikan rata-rata sekitar 10 juta suntikan per bulan mulai Juli, sehingga pada awal Oktober hampir 50 juta orang akan mendapatkan setidaknya suntikan pertama mereka."
Thailand berencana untuk memulai proyek percobaan bulan depan, di mana akan memungkinkan pengunjung yang divaksinasi penuh dari luar negeri untuk memasuki Phuket tanpa karantina.
Tetapi apa yang disebut "kotak pasir Phuket" masih memerlukan batasan, termasuk persyaratan untuk tinggal di pulau itu selama 14 hari sebelum menuju ke daratan.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.