Komunitas Huinchiri di wilayah Cusco, Peru, sedang membangun kembali jembatan gantung Inca berusia 500 tahun, dibuat menggunakan teknik tenun tradisional untuk benar-benar merangkai persimpangan yang membentang di atas Sungai Apurimac..
Jembatan Q'eswachaka telah digunakan selama lebih dari 500 tahun untuk menghubungkan masyarakat yang dipisahkan oleh sungai. Tetapi selama pandemi COVID-19, jembatan itu rusak dan runtuh pada bulan Maret.
Anggota masyarakat yang terkena dampak, seperti Huinchiri, memutuskan untuk membangun kembali jembatan sepanjang 30 meter dengan gaya tradisional Inca: menenunnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim pekerja, mulai dari kedua sisi jurang dan menyeimbangkan tali utama raksasa yang telah direntangkan di atas sungai, bekerja ke tengah menempatkan tali yang lebih kecil sebagai penghalang antara tali pegangan dan lantai jalan setapak.
"Tahun lalu karena pandemi, jembatan ini tidak diperkuat. Makanya awal tahun ini jembatan ambruk," kata Gubernur Regional Cusco Jean Paul Benavente, seperti yang dikutip dari REUTERS pada Jumat (18/6).
"Dari kedalaman identitas Andes Peru, jembatan ini digantung di seberang lembah Apurimac dan renovasinya mulai rampung sedikit demi sedikit."
Pada tahun 2013, UNESCO mengakui keterampilan dan tradisi yang terkait dengan rekonstruksi jembatan Q'eswachaka sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...