Kisah Dimas, Candu Masturbasi hingga Susah Ereksi

CNN Indonesia
Minggu, 27 Jun 2021 16:55 WIB
Dimas, karyawan berusia 29 tahun membagikan kisah pilu dirinya susah ereksi karena kecanduan onani atau masturbasi.
Ilustrasi. Dimas, karyawan berusia 29 tahun membagikan kisah pilu dirinya susah ereksi karena kecanduan onani atau masturbasi. (iStockphoto/Andrii Zastrozhnov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bisa dibilang, onani alias masturbasi pada kaum Adam sudah jadi rutinitas buat Dimas (bukan nama sebenarnya). Pria 29 tahun ini mengaku hampir tiap hari melakukan onani.

Namun, ia menjaga agar aktivitas seksual ini tidak sampai mengganggu kegiatan sehari-hari, mengingat kejadian pahit di masa SMA yang tidak ingin terulang kembali.

Kala itu, kegiatannya di sekolah begitu padat, belum ditambah les mata pelajaran dan keinginan untuk tetap bisa bersosialisasi membuatnya luar biasa stres. Sebagai pelepas stres, Dimas menjadikan onani menjadi sarana pelariannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga pada akhirnya, ia sampai pada titik di mana onani tidak boleh absen sehari pun. Jika sehari saja tidak ejakulasi, kepala terasa pusing, mood berantakan, 'uring-uringan' hingga susah fokus belajar.

"Sekian lama mengalami hal itu, sampai kemudian 'itu' [penis] enggak bisa 'bangun'. Sampai tangan pegal. Sempat takut, masa iya saya impoten? Mana masih SMA. Waktu itu enggak berani ke dokter," kenang Dimas saat berbincang dengan CNNIndonesia.com via telepon, Kamis (23/6).

Dokter tidak jadi solusi saat itu sehingga ia memutuskan untuk puasa onani. Ia memang tidak serta merta mengeliminasi onani sepenuhnya tetapi frekuensinya dikurangi bahkan bisa dibilang menjadi jarang. Selama sekitar satu hingga tiga bulan onani dilakukan sebatas mengecek kondisi penis.

Kalau horny menyerang, apa pengalihannya?

Tak bisa dimungkiri, selalu ada godaan untuk 'bermain-main'. Namun Dimas berusaha untuk aktif berkegiatan. Selain itu, upaya yang tak kalah penting adalah meminimalisir waktu mandi juga tidak banyak melamun saat buang air besar. Perlahan metode puasa menunjukkan hasil dan penis mampu 'bangkit' seperti sediakala.

"Kalau cowok tuh, lagi buang air besar, bengong, mainin penis. Mana pas itu enggak merokok kan," ujarnya disusul tawa.

Masturbasi terlalu sering atau berlebihan seperti yang dialami Dimas bisa berbahaya. Menurut seksolog Haekal Anshari segala sesuatu yang dilakukan berlebihan akan menimbulkan dampak negatif baik pada fisik maupun psikis.

Dampak pada psikis di antaranya menjadi kecanduan dan timbul rasa percaya diri serta rasa bersalah.

Sementara dampak masturbasi berlebihan terhadap fisik pada pria, jika rangsangan terlalu kuat akan mengakibatkan iritasi pada kulit penis hingga cedera serius pada penis misal, fraktur atau patah pada batang penis.

"Terlalu sering masturbasi juga dapat menyebabkan seseorang lama kelamaan "kebal" dan kurang puas terhadap rangsangan seksual yang sesungguhnya karena berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan dari orang lain, dan justru menjadi lebih akrab dengan sentuhan dari diri sendiri," kata Haekal.

Simak kelanjutan kisah Dimas terkait masturbasi di halaman berikut.

Onani sebagai self love

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER