Dari tiga taman nasional di Indonesia yang masuk daftar bergengsi Situs Warisan Dunia UNESCO, Taman Nasional Lorentz ialah salah satunya.
Ekspedisi yang dipimpin Dr. H.A. Lorentz pada tahun 1909 merupakan cikal bakal penamaaan kawasan Taman Nasional Lorentz.
Kawasan hijau di Lorentz lalu ditetapkan sebagai taman nasional oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1997.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluas 2,5 juta hektare, Taman Nasional Lorentz juga merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.
Bukan cuma hutan dan perairan, taman nasional ini juga memiliki gletser atau salju abadi di Puncak Jaya Wijaya (Piramida Cartenz).
Setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut, puncak yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman ini merupakan satu dari tujuh puncak gunung tertinggi di unia setelah Himalaya dan Andes.
Ada sekitar 630 jenis burung yang berhabitat di Taman Nasional Lorentz, salah satunya ialah burung kasuari yang sama populernya dengan burung cenderawasih.
Taman nasional ini juga dihuni oleh empat suku adat Papua, Asmat, Amung, Dani, Sempan, dan Nduga.
Taman Nasional Lorentz semakin sering disorot dunia karena gletser tropisnya dikabarkan semakin meleleh akibat dampak buruk pemanasan global.
Ancaman kerusakan lingkungan di sini juga ditambah dengan pembangunan jalan liar dan penambangan ilegal.
Semoga saja Taman Nasional Lorentz tak perlu masuk dari "daftar neraka" UNESCO seperti yang sedang dialami oleh Hutan Hujan Sumatera.
Lihat Juga : |
Informasi mengenai syarat berkunjung ke Taman Nasional Lorentz bisa diketahui melalui link ini.