Berikut kerugian yang dapat timbul akibat seks setiap hari.
Kekeringan vagina sangat mungkin terjadi saat penetrasi dilakukan terlalu sering atau terlalu lama. Tubuh perlu waktu untuk menghasilkan lubrikan alami agar penetrasi tidak menyakitkan.
"Ini biasanya mengakibatkan goresan dan rasa sakit yang mana jadi sinyal tubuh untuk memberikan jeda," kata Sherry Ross, dokter spesialis kandungan, seperti dikutip Women's Health Magazine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diana Bitner, dokter spesialis kandungan di Michigan, mengungkapkan terlalu banyak seks akan memicu iritasi, bengkak, kemerahan pada kulit luar vulva. Sangat mungkin bagian labia jadi radang dan bengkak.
Di samping itu, dampak yang paling tidak menyenangkan adalah infeksi vagina dan infeksi saluran kemih. Sangat disarankan untuk buang air kecil setelah hubungan seks.
Namun tetap saja, Anda perlu mempertimbangkan untuk mengurangi frekuensi hubungan seks saat sudah ada tanda-tanda iritasi.
Hubungan seks terlalu sering juga bisa berdampak negatif pada penis. Penis akan terasa sakit, timbul iritasi dan peradangan.
"Saat orang ejakulasi 8-10 kali selama akhir pekan dari Jumat sampai Minggu, ini bakal mengakibatkan rasa sakit dan tidak nyaman saat Anda melakukannya berlebihan," jelas Jonathan Schiff, asisten profesor klinis urologi di Mount Sinai Hospital, seperti dikutip Muscle and Fitness.
Schiff berkata terlalu sering melakukan hubungan seks akan memperbesar risiko kerusakan kulit penis maupun vagina. Robekan sekecil apapun pada kulit akan jadi pintu masuk buat kuman termasuk kuman penyebab penyakit menular seksual.
Ini sangat mungkin terjadi terlebih saat hubungan seks seperti rutinitas, berjalan tanpa variasi sehingga terkesan 'itu-itu saja'. Anda atau pasangan bisa merasakan penurunan gairah seks bahkan tidak berminat berhubungan seks.
Untuk mengembalikan gairah seks, tentu jeda sangat diperlukan. Pun Anda perlu memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi fantasi masing-masing.
(els/agn)