Korea Selatan adalah satu di antara banyak destinasi wisata dunia yang menawarkan objek wisata pemukiman di tengah perkotaan, baik yang tradisional sampai modern.
Tidak sedikit juga gang yang berisi tempat belanja atau tempat makan yang tidak jauh dari pemukiman warga.
Memang saat pergi berwisata, terutama ke luar negeri, rasa gembira liburan bisa membuat lupa akan orang sekitar kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun yang perlu diingat adalah, wisatawan mancanegara datang hanya untuk berlibur, sementara warga lokal menjadikan tempat yang disebut objek wisata tersebut adalah tempat tinggal untuk beraktivitas sehari-hari.
Jadi bayangkan saja apabila setiap hari terjadi kegaduhan di pemukiman Anda karena banyak orang yang datang untuk berfoto atau merekam video.
Seperti pepatah, "ketika di Roma, lakukan seperti yang dilakukan orang Romawi", pelajarilah tata krama destinasi wisata yang akan didatangi. Ketahui apa sikap yang dianggap baik dan yang dianggap buruk bagi warga lokal.
Objek-objek wisata seperti Bukchon Hanok Village kini bertebaran papan peringatan yang berisikan larangan-larangan yang tidak hanya dimaksudkan untuk melindungi kelestarian tempat tersebut, namun juga untuk tidak mengganggu warga yang bermukim di sana.
Seperti kita menghargai dan menggemari kultur Korea Selatan yang banyak dikenal melalui Kpop dan drakor, maka selayaknya juga objek-objek wisata di negara ini ikut dihargai dan dijaga dengan tingkat rasa hormat yang sama.
Hingga saat ini, masih banyak mural village atau tempat-tempat Instagramable di Korea Selatan yang berbaur atau malah menggunakan lokasi pemukiman.
Akan sangat disayangkan apabila karena turis-turis yang terlalu bersemangat, tempat-tempat yang bisa mendulang devisa negara ini menghilang karena dianggap mengganggu kehidupan penghuninya.
(ard)