Jakarta, CNN Indonesia --
Patah hati bisa mengaduk emosi seseorang dengan seketika. Memang, faktanya tak mudah untuk memproses pengalaman dan emosi negatif yang hadir karena patah hati.
Namun, sebenarnya ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi patah hati. Salah satunya dengan menulis jurnal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa merenungkan perpisahan dengan cara terstruktur mampu mengurangi kesepian dan rasa sedih. Pakar asmara Elle Huerta merekomendasikan salah satunya dengan menuliskan jurnal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menulis, sebut Huerta, akan membantu Anda memproses emosi dan mendapatkan pikiran yang jernih. Berikut beberapa tips menulis jurnal untuk mengatasi patah hati yang bisa Anda ikuti.
1. Biarkan perasaan mengalir
Patah hati kerap membuat seseorang tidak nyaman. Akibatnya, banyak orang mencoba menghindari perasaan negatif ini.
Namun, terapis keluarga dan pernikahan Karla Zambrano-Morrison justru menyarankan Anda untuk membiarkan perasaan itu hadir tanpa harus menghindar.
"Saat menulis, kenali perasaan yang muncul dan duduk bersamanya. Jika itu membuat Anda menangis, maka menangislah. Beri diri Anda ruang untuk sembuh," ujar Zambrano-Morrison, mengutip Well and Good.
2. Fokus pada beberapa poin
 Ilustrasi. Menulis jurnal dapat membantu mengatasi patah hati. (Istockphoto/martin-dm) |
Saat membuka halaman buku, sebagian dari Anda pasti bingung apa yang perlu ditulis.
Agar lebih mudah, Huerta menyarankan Anda untuk membayangkan bahwa Anda akan meracik cerita berdasarkan pengalaman sendiri.
Jika mentok, Anda bisa menuliskan beberapa hal berikut:
- apa yang sudah dipelajari;
- bagaimana Anda berkembang dari pengalaman ini;
- bagaimana Anda mengubah pengalaman negatif jadi positif.
Simak tips menulis jurnal untuk atasi patah hati lainnya di halaman berikutnya..
3. Ini soal Anda, bukan dia
Jaga agar apa yang Anda curahkan dalam tulisan adalah segala tentang Anda. Kadang, tanpa sadar tulisan yang muncul adalah harapan palsu akan hubungan yang sudah berakhir.
"Anda memegang lebih banyak kekuatan daripada yang Anda sadari. Jadi, fokuslah pada perjalanan Anda sendiri, siapa Anda hari ini, dan apa yang Anda pelajari tentang diri sendiri," kata Chaute Thompson, konselor kesehatan mental.
4. Tulis di tempat yang tenang
Sangat penting untuk mengatur suasana selama menulis. Jacqueline Mendez, terapis keluarga dan pernikahan, merekomendasikan untuk menemukan tempat yang tenang di mana tidak ada yang mendistraksi.
"Mulai dengan menarik napas dan rasakan aliran udara. Apa ada beban di dada? Apa Anda merasakan sakit perut? Dari situ, tanya pada diri sendiri di mana sensasi ini terasa dan berasal dari mana. Luka mana yang perlu dibersihkan?" ujar Mendez.
5. Jadikan kebiasaan
 Ilustrasi. Jadikan menulis jurnal sebagai rutinitas agar patah hati cepat pulih. (Barn Images) |
Menulis jurnal patah hati sangat berbeda dengan menulis catatan harian. Huerta menyarankan Anda memilih waktu terbaik untuk mencurahkan perasaan.
Saat sudah menemukan waktu yang pas, sebaiknya jadikan menulis jurnal sebagai rutinitas demi mendapatkan efek pemulihan.
"Menulis tentang perpisahan akan memunculkan emosi. Jadi, cari waktu terbaik yang tidak mengganggu jadwal sekolah atau kerja Anda," kata Huerta, mengutip dari Elite Daily.
Atur lama waktu menulis agar Anda tidak terlalu larut dalam emosi negatif. Jika 15 menit dirasa terlalu lama, mulai dari 5 menit saja.