Jaga agar apa yang Anda curahkan dalam tulisan adalah segala tentang Anda. Kadang, tanpa sadar tulisan yang muncul adalah harapan palsu akan hubungan yang sudah berakhir.
"Anda memegang lebih banyak kekuatan daripada yang Anda sadari. Jadi, fokuslah pada perjalanan Anda sendiri, siapa Anda hari ini, dan apa yang Anda pelajari tentang diri sendiri," kata Chaute Thompson, konselor kesehatan mental.
Sangat penting untuk mengatur suasana selama menulis. Jacqueline Mendez, terapis keluarga dan pernikahan, merekomendasikan untuk menemukan tempat yang tenang di mana tidak ada yang mendistraksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai dengan menarik napas dan rasakan aliran udara. Apa ada beban di dada? Apa Anda merasakan sakit perut? Dari situ, tanya pada diri sendiri di mana sensasi ini terasa dan berasal dari mana. Luka mana yang perlu dibersihkan?" ujar Mendez.
![]() |
Menulis jurnal patah hati sangat berbeda dengan menulis catatan harian. Huerta menyarankan Anda memilih waktu terbaik untuk mencurahkan perasaan.
Saat sudah menemukan waktu yang pas, sebaiknya jadikan menulis jurnal sebagai rutinitas demi mendapatkan efek pemulihan.
"Menulis tentang perpisahan akan memunculkan emosi. Jadi, cari waktu terbaik yang tidak mengganggu jadwal sekolah atau kerja Anda," kata Huerta, mengutip dari Elite Daily.
Atur lama waktu menulis agar Anda tidak terlalu larut dalam emosi negatif. Jika 15 menit dirasa terlalu lama, mulai dari 5 menit saja.
(asr)