HARI ANTI SUNAT PEREMPUAN

Alasan Sunat Perempuan Tak Disarankan, Ini 5 Bahayanya

CNN Indonesia
Senin, 06 Feb 2023 13:45 WIB
Ilustrasi. Sunat perempuan bisa memberikan dampak buruk. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sirkumsisi atau sunat umumnya dilakukan pada anak laki-laki. Tapi ada juga anak perempuan yang diharuskan untuk disunat karena berbagai alasan.

Biasanya, sunat dilakukan pada anak di bawah 15 tahun. Kebanyakan, sunat dilakukan saat masih usia balita.

Hari ini, Senin (6/2) diperingati sebagai Hari Anti Sunat Perempuan atau The International Day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation. Hari ini dijadikan momen untuk terus mengingatkan masyarakat akan bahaya sunat pada perempuan.

Sunat perempuan sendiri, secara medis, dilakukan dengan memotong lapisan kulit pada bagian klitoris.

Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit YPK Mandiri, Andon Hestiantoro mengatakan bahwa sunat perempuan, mesti tidak dilarang secara gamblang, tapi tidak direkomendasikan untuk dilakukan.

"Sebab yang terjadi adalah mutilasi atau pemotongan klitoris," kata Andon saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Bahkan, kata Andon, tidak ada manfaat berarti bagi wanita yang disunat. Justru mereka secara 'paksa' telah dibuat cacat.

"Jadi cacat seumur hidup. Bahkan dia bisa kesulitan berhubungan suami istri ketika sudah dewasa," kata dia.

Hal sama juga diungkap oleh seksolog Haekal Anshari. Sunat perempuan secara medis merupakan prosedur membuang sebagian atau bahkan seluruh alat kelamin perempuan bagian luar. Prosedur ini dilakukan dengan cara melukai area klitoris.

"Bisa juga dipotong, bahkan dijahit," kata Haekal saat dihubungi CNNIndonesia.com secara terpisah.

Haekal menyebut, bagian yang paling sering dipotong biasanya kulit penutup klitoris. Kulit penutup ini terletak pada labia minora bagian klitoris. Bentuknya mirip dengan kulup pada penis pria.

"Tapi banyak wanita yang tidak punya kulit ini. Maka ketika tidak ada kulit dan sunat tetap dilakukan, klitorisnya yang berpotensi dilukai," kata Haekal.

Saat hal itu dilakukan, pendarahan berpotensi terjadi. Pasalnya, klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan saraf.

Bahaya Sunat Perempuan

Ilustrasi. Sunat perempuan bisa memberikan dampak buruk untuk kesehatan. (morgueFile/psarahtonen)

Sunat pada wanita bukanlah tindakan medis. Praktiknya pun dilarang dilakukan. Sebab, kata Haekal, ada banyak risiko yang bisa dialami perempuan. Berikut di antaranya.

1. Perdarahan

Perdarahan bisa terjadi akibat terpotongnya pembuluh darah pada klitoris di sekitar alat kelamin.

2. Infeksi

Jika prosedur ini dilakukan dalam keadaan tidak steril, maka bisa menyebabkan infeksi. Salah satunya tetanus yang bahkan bisa menyebabkan kematian.

3. Disfungsi seksual

Akibat pemotongan klitoris, rasa nyeri saat berhubungan seksual bisa muncul. Bukan cuma itu, perempuan juga akan kesulitan mencapai orgasme.

4. Gangguan berkemih

Gangguan berkemih bisa muncul, hal yang paling sering adalah rasa sakit ketika perempuan berkemih.

5. Gangguan persalinan

Akibat jalan lahir yang menyempit, bisa terjadi robekan, perdarahan setelah melahirkan, dan persalinan yang lama. Hal ini bahkan bisa mengancam nyawa ibu maupun bayi yang dilahirkan.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK