Mimpi Sebesar dan Sekuat Gajah dari Elephant Kind

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 22 Mei 2015 17:29 WIB
Selain menjual dengan bentuk CD, mereka juga mencoba menyentuh pasar melalui bentuk digital seperti pada iTunes.
Elephant Kind. (Dok. Akun Instagram @iamyoshimi_ via akun Instagram @elephantkind)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berawal dari tugas akhir sang vokalis, kini band pendatang baru ini mulai merintis jalan panjang dunia musik Indonesia. Sebagai pendatang baru, Elephant Kind memiliki potensi menyajikan menu yang berbeda dari band pop pada umumnya di Indonesia.

Sebelumnya nama Elephant Kind belum pernah terdengar di hiruk pikuk dunia musik di Indonesia. Namun nada-nada yang mereka sajikan sanggup memunculkan rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut dari band yang semua liriknya berbahasa Inggris ini.

Penampilan mereka jauh dari necis dan kerupawanan para band papan atas Indonesia. Tak ada yang memiliki rambut mengkilap dan klimis, tak ada wangi parfum mahal yang tercium dari kejauhan. Hanya selayaknya band anak kampus pada umumnya, berantakan dan acak-acakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi buku yang bagus memang tak dapat dinilai dari sampulnya, begitu pula band. Bam Mastro, Bayu Adisapoetra, John 'Choky' Patton, dan Dewa Pratama sangatlah ramah dan hangat, sehangat dan sejujur nada-nada yang mereka bawakan.

Skripsi dan Bayang-bayang si Gajah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER