Ketika Bam Mastro kuliah jurusan Musik di Australia, ia menulis tugas akhir berupa sebuah proyek musik dan ia memilih untuk sebuah band dan menggunakan nama Elephant Kind (EK). Saat Bam akhirnya pulang ke Indonesia karena visanya habis di negeri Kangguru, ia masih terbayang-bayang akan band impiannya tersebut.
"Saya ingin sekali band ini benar terwujud, dan karena saya kenal Bayu, Choky, Dewa karena main di Neonomora, jadi ya cabut-cabut aja dari sana," kata Bam ketika ditemui dalam sebuah kesempatan oleh CNN Indonesia.
Bam sebelumnya telah menjadi produser penyanyi pendatang baru, Neonomora. Dan band yang mendampingi sang biduan juga telah dikenalnya dengan sangat baik. Bayu menggambarkan mereka semua sudah saling tertarik untuk bersama membuat band terpisah dari Neonomora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bam enggan mencampurkan antara Neonomora dan Elephant Kind. Menurutnya keduanya sudah saling berbeda konsep. Neonomora ingin ia bentuk dengan konsep diva, sedangkan EK memiliki konsep cross genre.
Pilihan nama Elephant Kind diakui Bam terinspirasi dari sebuah kicauan di twitter tertulis, "An elephant can die from a broken heart". Selain itu ia juga mengaku kagum akan kekuatan makhluk bergading tersebut yang masih sanggup berdiri meski telah mati.
"Kami ingin buat musik untuk orang-orang yang patah hati, bukan hanya karena masalah percintaan, tetapi juga patah hati karena urusan kerja dan yang lainnya," kata Bam.
Ketika lagu EK dilantunkan dan didengar dengan seksama, maka akan terdengar beragam campuran instrumen lintas genre yang tercampur secara ajaib menjadi lagu yang enak didengar.
Hal ini lantaran masing-masing personelnya memiliki kecenderungan musik saling bertolak belakang. Bam memiliki kegemaran mendengarkan rap dan hip hop, Bayu menyukai aliran punk, Dewa asik dengan EDM, dan Choky dengan gaya 1970-an.
"Makanya suka ribut kalau sedang mengendarai mobil bareng, tidak ada yang mau saling dengar lagu satu-sama lain, peluangnya bisa satu banding sepuluh ribu kayaknya," kata Bam sambil tertawa. "Tapi kami lebih senang disebut band bergenre pop," lanjutnya.