Masjid Jami Angke memiliki empat ornamen yang menghiasi arsitekturnya, Tionghoa, Eropa, Jawa, dan peleburan Hindu serta Islam. Dari segi atap, melambangkan budaya Tionghoa, dengan bentuk dua lapis undakan.
Aksen Eropa dapat ditemukan dalam bentuk pintu yang terletak di sebelah utara, selatan, dan timur. Bentuk pintu berupa dua daun pintu diapit tiang bergaya Eropa. Dengan total daun pintu yang ada, yaitu enam buah, menggambarkan rukun iman dalam agama Islam.
Ornamen Jawa terlihat dari empat tiang yang berada di dalam ruangan utama. Model tiang dengan fondasi berundak mirip seperti yang ada pada masjid-masjid peninggalan wali songo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Empat tiang dalam Masjid Jami Angke melambangkan empat sahabat Nabi Muhammad SAW. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo) |
Empat tiang yang ada juga menggambarkan empat khalifah yang sekaligus sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Peleburan antara Hindu dan Islam sebagai bentuk gambaran akulturasi kala itu terlihat dari mimbar yang menyerupai bentuk candi Hindu. Menuju mimbar pun ada lima anak tangga yang menggambarkan rukun Islam, sama seperti pada tangga masuk masjid.
Gambaran agama juga diwakilkan oleh tiang dalam jendela yang menggambarkan sembilan wali untuk jendela di sebelah kiri, sepuluh sebagai lambang malaikat di sebelah timur, dan 20 buah yang merupakan sifat Allah SWT di sebelah barat.