Meski tak terlihat sebagai bangunan bertingkat dari luar, rupanya masjid ini terdiri dari tiga tingkat yang dihubungkan dengan tangga jati sederhana tanpa pegangan.
Lantai dasar digunakan untuk beribadah, sedangkan untuk lantai kedua digunakan sebagai loteng. Dan bagian pengintai berada di lantai paling atas yang merupakan pucuk atap masjid.
Yang menarik, meski sempat mengalami renovasi dengan bantuan pemerintah, juga penambahan atap di selasar sebagai penahan panas, konstruksi atap masih mempertahankan peninggalan bangunan asli yang terbuat dari kayu jati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah berusia ratusan tahun, kayu tersebut masih kuat dan sanggup menahan beban, termasuk beban atap maupun pengurus yang susah payah membersihkan debu teba setiap pekannya.
"Dahulu, dari bagian atas ini setiap sudut Jakarta dapat terlihat, tetapi sekarang sudah tidak bisa," kata Muhammad.
Dan benar saja, dari bagian paling atas masjid ini, terlihat pemandangan sekitar seperti dari atas menara namun tidak terlihat dari luar. Jelas fungsi bangunan seperti ini sangat berguna untuk lokasi pertahanan menghadapi musuh, VOC.
(end/vga)