Jakarta, CNN Indonesia -- Pemutaran perdana film animasi adaptasi berjudul
Battle of Surabaya seakan menjadi kado dari anak bangsa untuk Indonesia yang baru saja berulang tahun yang ke-70 kemarin.
Bertempat di bioskop kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/8), film
Battle of Surabaya resmi dipertontonkan kepada media dan undangan terbatas.
MSV Pictures menggagas film ini sejak 2012. Dan di tangan sutradara Aryanto Yuniwan, film ini akhirnya rampung setelah tiga tahun diproduksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Battle of Surabaya berkisah mengenai Musa, seorang anak berumur 14 tahun yang bekerja sebagai penyemir sepatu dan kurir surat sekitar tahun 1945.
Meski saat itu Indonesia telah merdeka, namun keabsahannya masih diganggu oleh tentara Inggris yang menduduki Surabaya. Peristiwa itu dikenal sebagai Peristiwa 10 November.
Dengan kecerdikannya, Musa berusaha membantu pejuang-pejuang nasional untuk mengamankan kemerdekaan Indonesia. Aksi Musa tidak terlalu mulus, karena ternyata ia juga harus berhadapan dengan drama keluarga dan pertemanan.
Tidak hanya lega karena filmnya siap tayang sebentar lagi, Aryanto juga mengaku bangga karena pihak Disney Pictures akan menjadi mendistribusikan film ini ke dunia.
“Awalnya estimasi pengerjaan film ini hanya dua tahun, tetapi jadi mundur setahun karena MSV Pictures bekerja sama dengan Disney,” kata Aryanto dalam konferensi pers setelah pemutaran film.
Kerja sama dengan produsen film
Toy Story, Monster Inc. dan
Up itu tercetus ketika Disney mendatangi studio MSV Pictures di Yogyakarta. Aryanto mengatakan, Disney tertarik merangkul MSV Pictures karena ingin mengembangkan animasi di kawasan Asia Pasifik.
Disney juga mengaku sedang kekurangan film animasi yang digarap serius untuk didistribusikan.
Setelah banyak bertukar pikiran, MSV Pictures pun seakan mendapat pencerahan dan merevisi beberapa hal sehingga jadwal mundur setahun.
Sejumlah hal yang direncanakan ulang antara lain soal sumber daya manusia (SDM) dan segi penceritaan. Dikutip dari 21Cineplex.com, produksi film
Battle of Surabaya menghabiskan dana hingga Rp15 miliar.
“Mengenai SDM, Disney meminta kami untuk mempekerjakan orang-orang yang berbakat yang loyal, agar produksi lebih rapi dan hal-hal rahasia tidak bocor. Jadi, dari delapan orang, MSV Pictures kini beranggotakan 180 orang,” ujar Aryanto.
“Kalau segi penceritaan, Disney memberikan saran agar ceritanya lebih universal dan dibumbui plot-plot ala film Hollywood,” lanjut Aryanto.
Soal meramu cerita, MSV Pictures tidak main-main. Sang produser, M. Suyanto, mengirim Aryanto dan beberapa kreator
Battle of Surabaya mengikuti kelas penulisan skenario film
blockbuster, agar setelah kembali mereka siap memproduksi film dengan kualitas dunia.
“Pasar film Indonesia memang penting, tapi masih kecil. Kami berusaha membesarkan nama Indonesia dengan membawa film ini ke dunia. Salah satu caranya dengan membuat film dengan pola dan bahasa yang dimengerti dunia,” kata Suyanto.
Agak aneh memang menyelipkan adaptasi ala Hollywood dalam film tentang sejarah Indonesia. Tapi, Aryanto berpendapat kalau hal seperti itu harus dimulai dari sekarang.
“
Battle of Surabaya adalah film dengan formula Hollywood versi kami. Mungkin agak terasa asing, namun semoga masih banyak yang bisa menikmati,” ujar Aryanto.
Setelah pemutaran perdana, film
Battle of Surabaya akan ditayangkan di jaringan bioskop se-Indonesia mulai 20 Agustus 2015 mendatang. Mari kita sama-sama berharap semoga antusiasme penikmat film Indonesia tidak lantas lesu karena sehari sebelumnya film animasi
Inside Out produksi Disney juga akan ditayangkan.
[Gambas:Youtube]