WAWANCARA KHUSUS

Upaya Joshua Oppenheimer Pulihkan Trauma Bangsa Indonesia

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 13 Des 2015 08:50 WIB
Dua film dokumenter Joshua Oppenheimer menceritakan peristiwa 1965. Keduanya dijadikan "surat cinta" untuk bangsa Indonesia.
Joshua Oppenheimer (Getty Images/Chris Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menonton The Look of Silence alias Senyap, film dokumenter ke-dua Joshua Oppenheimer yang masih menceritakan peristiwa 1965, kini tak perlu lagi sembunyi-sembunyi. Kalau pemutaran film itu di beberapa lokasi, termasuk di Yogyakarta dan Bali, dibubarkan aparat, kini publik yang penasaran bisa menontonnya gratis.

Sejak Kamis (10/12) pukul 19.00 WIB, Joshua menggratiskan film dokumenter yang berbicara lewat kaca mata Adi Rukun sebagai anggota keluarga korban peristiwa 1965 itu. The Look of Silence bisa diunduh bebas di situs web-nya, pun ditonton di YouTube. Sebelumnya, film itu baru bisa ditonton jika meminta DVD ke Anonymous, distributor di Indonesia.

Digratiskannya The Look of Silence bertepatan dengan momen Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia yang jatuh setiap 10 Desember. Berbicara peristiwa 1965 memang tak bisa lepas dari HAM. Sekian banyak korban dibunuh hanya karena dicap Partai Komunis Indonesia (PKI), tanpa pernah diketahui siapa pelaku pembunuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara keluarga yang tak tahu menahu, tak bisa "hidup normal" dengan cap yang menghantui mereka.

Saya tidak berencana membuat diptych The Act of Killing dan The Look of Silence menjadi sebuah trilogi. Jika ada babak ke-tiga, dan babak ke-empat, dan babak-babak selanjutnya, maka babak itu adalah milik orang Indonesia.Joshua Oppenheimer
Setelah 50 tahun terpendam, Joshua merasa masyarakat dan pemerintah Indonesia seharusnya sudah siap untuk memperbincangkan peristiwa itu secara terbuka agar tak selamanya terjebak dalam trauma masa lalu. The Look of Silence, seperti film sebelumnya The Act of Killing, berupaya memulihkan trauma itu.

Joshua ingin filmnya disebarluaskan melalui seluruh saluran, agar dapat ditonton sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia. Ia bahkan tak berharap imbalan, karena seperti yang pernah ia katakan, "Film ini adalah surat cinta saya untuk masyarakat Indonesia. Jadi sudah seharusnya diperuntukkan bagi Indonesia."

CNN Indonesia mewawancarai Joshua, yang kini berada di Los Angeles dan belum menginjakkan kaki lagi di Indonesia sejak filmnya dirilis, melalui surat elektronik. Berikut hasil wawancara dengan sutradara muda yang film dokumenternya pernah menjadi nomine Academy Awards itu.

Di Balik Produksi 'The Look of Silence'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER