Jakarta, CNN Indonesia -- Penonton dibuat gemas dengan kabar kelanjutan musim ke-dua
Making a Murderer, film dokumenter tentang terpidana Steven Avery dan Brendan Dassey.
Selain karena proses hukumnya terkatung-katung, penonton juga dibuat gemas dengan kemunculan Ken Kratz, penuntut yang bersumpah memiliki bukti yang memberatkan.
Setelah berniat menerbitkan buku, Krazt kini menyatakan beberapa bukti yang memberatkan itu luput dari pantauan sutradara
Making a Murderer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Kratz tersiar dalam film dokumenter baru yang berjudul
Steven Avery: Innocent or Guilty. Dalam dokumenter tersebut, Kratz mengatakan penyelidik seharusnya memerhatikan barang bukti berupa darah yang tercecer di mobil sang korban, Teresa Halbach.
"Mereka telah bersekongkol untuk menyembunyikan mayat Halbach. Mereka akan mengakuinya," kata Kratz.
Avery dan Dassey dihukum penjara seumur hidup sejak dijebloskan oleh Kratz pada 2007.
Sang kreator, Laura Ricciardi dan Moira Demos, menyatakan telah berbicara dengan Avery mengenai kelanjutan kasusnya dan kelanjutan musim ke-dua
Making a Murderer.Ricciardi dan Demos mengaku yakin untuk melanjutkan
Making a Murderer hingga musim ke-dua karena telah membaca surat terbuka dari Avery.
Dalam suratnya, Avery mengatakan pembunuh yang sebenarnya masih berkeliaran dengan bebas di luar penjara.
Avery juga mengaku kecewa dengan pengakuan Jodi Stachowski, mantan kekasih yang mengaku kerap disiksa oleh dirinya.
"Berapa uang yang ia terima untuk mengatakan hal buruk seperti itu?" kata Avery dalam suratnya dengan nada menyindir.
(ard/vga)