
Polemik Gelar Konser Musik di Kawasan Warisan Budaya
Agniya Khoiri, CNN Indonesia | Sabtu, 07/10/2017 08:26 WIB

Datangnya band nomine Grammy Awards ke candi Hindu itu ternyata bikin 'ngeri.' Sebagian kelompok masyarakat menilai suara kencang dan getaran dari musik metal akan membahayakan kelangsungan Prambanan.
Padahal, pihak penyelenggara Rajawali Indonesia Communication mengaku telah mengikuti syarat menggelar konser musik di tempat yang biasa jadi lokasi pementasan teatrikal Ramayana itu, terutama soal tingkat kebisingan.
Izin pun telah dikantongi dari Direktorat Kebudayaan Warisan Budaya Benda Dunia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun itu tak menghentikan protes, terutama dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI).
Lembaga ilmuwan itu menyampaikan protes keras atas penyelenggaraan JogjaROCKarta dan mendesak pemerintah serta PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sebagai pengelola untuk membatalkan izinnya.
Belum sampai Pemerintah membatalkan izin, Rajawali Indonesia mundur dan memindahkan konser itu ke ide semula sebelum Candi Prambanan, Stadion Kridosono, Yogyakarta.
Belum Ada Aturan
Ternyata, mundurnya konser band metal internasional itu dari pelataran Prambanan justru membuka selubung polemik yang belum tampak selama ini.
![]() |
Yunus menilai, keberadaan konser Dream Theater di Candi Prambanan bisa jadi pembelajaran guna melihat keamanan penyelenggaraan konser musik kencang di kawasan budaya.
"Sebenarnya yang ingin saya sampaikan, hal seperti ini kan baru dan bila tetap dilaksanakan meski dengan satu risiko, risiko itu sebagai pembelajaran bersama," kata Yunus. Yunus mengacu pada aturan hukum menggelar sebuah kegiatan di kawasan cagar budaya. Selama ini, penyelenggaraan sebuah kegiatan di kawasan konservasi itu hanya mengacu pada aturan Analisis Dampak Lingkungan.
Dengan kata lain, belum ada aturan spesifik yang mengatur soal penyelenggaraan kegiatan seperti konser musik dan sejenisnya di kawasan peninggalan leluhur itu. Yunus menilai, momentum batalnya JogjaROCKarta membuat tugas pemerintah belum rampung.
"Buat kami, pekerjaan itu belum selesai. Justru [konser] itu yang membuat kami harus berpikir bagaimana membuat sebuah aturan, yang mengatur ke depannya kawasan candi atau world heritage mampu menjawab persoalan saat sudah menjadi milik publik," kata Yunus. "Ini yang belum dilaksanakan di sini."
![]() |
Pertaruhan Getaran Rock
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
ARTIKEL TERKAIT

Synchronize Fest 2017 Diwarnai Hitung Mundur Asian Para Games
Hiburan 2 tahun yang lalu
Lima Mantan Presiden AS Bersatu demi Korban Badai
Hiburan 2 tahun yang lalu
Penembak Las Vegas pun Incar Konser Lorde & Chance the Rapper
Hiburan 2 tahun yang lalu
Yockie Suryo Kembali 'Rock' di Konser 'Menjilat Matahari'
Hiburan 2 tahun yang lalu
Konser Aerosmith Batal, Steven Tyler Bantah Serangan Jantung
Hiburan 2 tahun yang lalu
Trik Hadapi Situasi Genting seperti di Konser Las Vegas
Hiburan 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Siap-siap Beli Tiket Pameran Leonardo da Vinci di Louvre
Gaya Hidup • 20 June 2019 13:49
FOTO: Kaum Kalash yang Hampir Kalah oleh Zaman
Gaya Hidup • 13 June 2019 15:07
Menyelamatkan Tradisi Kalash dari 'Terkaman' Kamera Turis
Gaya Hidup • 10 June 2019 17:39
FOTO: Tentram di Kastel Arundel
Gaya Hidup • 19 May 2019 10:54
TERPOPULER

Vokalis Roxette Marie Fredriksson Meninggal Dunia
Hiburan • 8 jam yang lalu
Vokalis Roxette Meninggal usai Lawan Kanker Selama 17 Tahun
Hiburan 7 jam yang lalu
ITZY dan Stray Kids Bakal Dongkrak Pendapatan JYP
Hiburan 8 jam yang lalu