Jakarta, CNN Indonesia -- Rekan serta keluarga sastrawan
Arswendo Atmowiloto menginginkan banyak penulis muda baru lahir di masa mendatang. Hal itu disampaikan putra pertama Arswendo, Sonny Wibisono, jelang penyelenggaraan
Tribute to Arswendo Atmowiloto: Harta Paling Berharga.
"Semoga acara ini tonggak kelahiran penulis baru. Semoga angan-angan ini jadi kenyataan kalau didukung kita semua," kata Sonny di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/11).
Ia mencontohkan semangat sang ayah yang tetap berkarya meski tak lagi prima. Tulisan Gedung dengan Seribu Kupu-Kupu merupakan bukti nyata Arswendo penyakit tak menghalangi dirinya tetap berkarya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingat betul bapak mendikte, saya ketik di laptop. Tidak ada titik atau koma ketika dikte. Mengalir begitu saja ketika alinea hingga akhir. Itu ketika beliau tidak bisa jalan," cerita Sonny.
Menurutnya, hal itu membuktikan bukan hal berlebihan untuk melahirkan semangat untuk kelahiran penulis baru di masa mendatang.
Hal serupa disampaikan Ricke Senduk yang merupakan salah satu rekan di masa hidup Arswendo. Menurutnya,
Tribute to Arswendo Atmowiloto: Harta Paling Berharga merupakan langkah awal mereka untuk mewujudkan hal itu.
Acara tersebut diharapkan akan berkembang menjadi suatu wadah bagi para anak muda yang berminat mengikuti jejak keberhasilan Arswendo Atmowiloto.
"Acara ini ibarat peletakan batu pertama. Selanjutnya akan ke Arswendo Awards. Semoga berjalan baik dan akan ada suatu wadah yang menampung anak muda yang minat menulis seperti Mas Wendo," kata Ricke.
Rekan Arswendo Atmowiloto lainnya yakni Jodhi Yudono mengatakan ide serta semangat itu tumbuh dari salah satu karya mendiang yakni Mengarang itu Gampang yang dinilai mendorong banyak orang menjadi penulis.
"Acara ini menjadi awal dari semangat kami untuk melanjutkan semangat Mas Wendo dalam literasi. Semoga tahun depan bisa adakan lomba tulis atau cerita pendek bagi anak muda. Dari sana dilahirkan Arswendo lainnya," tutur Jodhie.
Sebelumnya, Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat (19/7) pukul 17.50 WIB di usia 70 setelah berjuang melawan kanker prostat.
Tribute to Arswendo Atmowiloto: Harta Paling Berharga akan diselenggarakan pada Sabtu (30/11) di Sentra Jamu Indonesia, Jakarta Barat. Acara tersebut akan dihadiri sejumlah tokoh seperti Kepala Staf Presiden Moeldoko, Butet Kartaradjasa serta orang terdekat Arswendo.
(chri/end)