Taylor Swift mengungkapkan kondisi teranyar dari nasib master musiknya yang dimiliki oleh Scooter Braun. Kini, Braun rupanya menjual kembali master tersebut dan tanpa sepengetahuan Swift.
"Saya ingin memberi kabar terbaru kepada kalian. Seperti yang kalian tahu, setahun terakhir saya aktif mencoba mendapatkan kembali kepemilikan master musik saya. Dengan tujuan itu dalam benak, tim saya berusaha bernegosiasi dengan Scooter Braun," kata Swift dalam pernyataan yang diunggah Selasa (17/11).
Namun kondisinya ternyata tak begitu menyenangkan bagi Swift. Ia menyebut tim Braun ingin dirinya menandatangani perjanjian bahwa Swift tak akan lagi berbicara soal Braun kecuali hal yang positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Swift mengatakan, perjanjian itu dituntut oleh Braun justru di awal negosiasi dan sebelum melihat nilai teranyar dari musiknya dan Big Machine Labels Group yang dulu menaungi Swift.
"Jadi, saya harus menandatangani dokumen yang akan membungkam saya selamanya bahkan sebelum saya memiliki kesempatan membeli karya saya sendiri," kata Swift.
"Kuasa hukum saya mengatakan ini TIDAK normal, dan mereka tak pernah melihat perjanjian seperti ini kecuali untuk membungkam korban pelecehan dengan membayar mereka," lanjut Swift. "Master rekaman itu tak akan pernah dijual kepada saya," kata Taylor Swift.
Swift kemudian mengatakan bahwa beberapa pekan lalu, pihaknya menerima sebuah surat dari perusahaan swasta bernama Shamrock Holdings.
Perusahaan tersebut, kata Swift, memberitahunya bahwa mereka telah membeli 100 persen musik, video, dan karya seni albumnya dari Scooter Braun.
"Ini kali kedua musik saya telah dijual tanpa sepengetahuan saya. Surat itu mengatakan mereka [Shamrock Holdings] ingin menghubungi sebelum penjualan agar saya tahu," kata Swift.
"Namun Scooter Braun telah mensyaratkan bahwa mereka tidak boleh berkontak kepada saya atau tim saya, atau perjanjian batal," lanjutnya.
"Sesegera kami berkomunikasi dengan Shamrock, saya mengetahui bahwa di bawah perjanjian, Scooter Braun tetap mendapatkan keuntungan dari katalog musik lama saya selama bertahun-tahun mendatang," kata Swift.
Swift mengaku ia berharap bisa terbuka dan menjalin kerja sama dengan Shamrock Holdings, namun keterlibatan Scooter Braun yang dilegalkan tersebut tak ingin ia sentuh sama sekali.
![]() |
Selain itu, Swift juga memberikan kabar kepada penggemarnya bahwa ia telah mulai untuk merekam ulang master lagu-lagunya sebagai alternatif cara memiliki lagi musik lama yang sudah membangun kariernya tersebut.
Swift diketahui boleh merekam ulang musik lamanya, yaitu setelah lima tahun usai album dirilis, berdasarkan perjanjian lamanya dengan Big Machine. Dengan begitu, per November 2020, Swift berhak merekam ulang lagu yang ia ciptakan sendiri dari album pertama hingga kelima, 1989.
Untuk album keenam, reputation, baru bisa direkam ulang oleh Swift pada 2022 mengingat album itu dirilis pada 2017 lalu.
"Baru-baru ini saya memulai merekam kembali musik lama saya dan ini terbukti amat menarik secara kreatif dan memuaskan. Saya memiliki banyak kejutan untuk ini. Saya ingin berterima kasih kepada kalian karena telah mendukung sata melalui drama ini, dan saya tak sabar kalian mendengar apa yang telah saya impikan," kata Taylor Swift.
Bersama dengan pernyataan tersebut, Swift juga melampirkan surat yang ia kirim kepada Shamrock Holdings. Dalam surat tersebut, Swift menyatakan bila ia bersedia bekerja sama dengan Shamrock Holdings, maka sama saja ia akan memberikan keuntungan kepada Scooter Braun.
"Saya amat meminta maaf dia telah menempatkan kalian dalam situasi seperti ini. Saya berharap ini bisa memiliki hasil yang lebih baik dan tolong beritahu saya bila perusahaan kalian sepenuhnya terbebas dari Scooter Braun dan antek-anteknya." kata Swift yang juga menyebutkan rencananya merekam ulang lagu lama.
Penjelasan mengenai konflik perebutan master lagu lama Taylor Swift dengan Scooter Braun bisa disimak di sini.
(end)