RUNTAI SELEB

Pembelajaran Mandiri Rifan Kalbuadi dan Niat Luhung Bermusik

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2021 15:51 WIB
Meski terbilang sebagai musisi baru, pengalaman Rifan Kalbuadi dalam industri musik tak bisa disebut amatir.
Meski terbilang sebagai musisi baru, pengalaman Rifan Kalbuadi dalam industri musik tak bisa disebut amatir. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sesosok pria ramping berkaus hitam memasuki sebuah kafe di Jakarta Selatan, jelang akhir Desember 2020. Siang hari itu cukup gerah dan jalanan tetap padat seperti tak pernah ada pandemi. Pria bermasker itu masuk dan dari sorotan matanya perlahan memicing, suara ramah terdengar.

"Halo, saya Rifan," kata pria bernama lengkap Rifan Kalbuadi itu kepada CNNIndonesia.com sembari menawarkan salam khas yang muncul kala pandemi saat ini, adu kepal.

Di usia yang memasuki 25 tahun, Rifan terbilang musisi baru di belantika musik Indonesia. Ia baru benar-benar bergabung dengan menelurkan single debut pada 2016 lalu. Namun di balik usianya yang muda, pengalamannya tak bisa dibilang amatir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rifan terbilang musisi muda yang "indie". Ia menulis dan membuat musiknya sendiri, memproduksi sendiri, hingga mempromosikannya sendiri. Semua demi satu hal: mendapatkan kepuasan batin.

Pria kelahiran 27 Februari 1995 itu memulai perjalanan memasuki belantara dunia musik sejak memutuskan untuk membawakan lagu orang alias covering di YouTube. Performanya ternyata menarik banyak minat.

Salah satu video awal darinya yang cukup menarik perhatian adalah kala ia membawakan lagu 1.000 Tahun Lamanya yang diunggah 23 November 2014. Video itu ditonton lebih dari 120 ribu kali dan paling populer dari semua koleksinya, hingga saat ini.

[Gambas:Instagram]



Ia beberapa kali membawakan lagu orang dan disambut dengan hangat oleh penonton yang kemudian menjadi penggemarnya. Sekaligus, mengantarkan dirinya ke sebuah label musik pada 2015 yang kemudian menghasilkan sebuah single debut Pilihan Terindah, single Sendiri, dan album EP bertajuk Statis pada 2017.

Usai era Statis, Rifan kemudian memutuskan hal yang cukup ekstrem dengan memilih mandiri dalam mengelola kariernya. Ia pun rehat dari dunia musik dan berkelana memperkaya pengetahuan juga bakatnya, berdikari, sama seperti saat ia yang memilih belajar musik secara autodidak kala kecil.

"Saya percaya di setiap hal yang baru pasti susah, tapi pada akhirnya rasa ingin tahu, kelaparan, kehausan akan belajar ilmu baru, akan terbayarkan sih," kata Rifan.

"Senang saja belajar sendiri, soalnya saya tidak bisa diatur orangnya," lanjutnya lalu tertawa. "Tapi secara musik lho ya," tambahnya buru-buru.



[Gambas:Youtube]

Arti Pengabdian

Hingga pada Maret 2020, Rifan Kalbuadi merilis single Temporary Hours yang menjadi titik awal yang baru jati dirinya dalam bermusik dan dilanjutkan dengan 5207 yang rilis pada 19 Desember 2020 lalu.

Mimpi Rifan menjadi musisi ini sendiri sejatinya berbeda jauh dari mimpinya kala kecil: menjadi anggota TNI. Ia mengaku terinspirasi dari sang kakek, Letjen (Purn) Dading Kalbuadi, yang menjadi salah satu pemimpin Operasi Seroja Indonesia ke Timor Timur pada 1975-1976.

"Alhamdulillah keluarga saya tidak ada tekanan untuk menjalani karier tertentu, semuanya terserah ke saya," kata Rifan yang mengaku telah memimpikan menjadi anggota TNI sejak duduk Sekolah Menengah Pertama.

Rifan Kalbuadi, musisiRifan Kalbuadi memulai perjalanan memasuki belantara dunia musik sejak memutuskan untuk membawakan lagu alias covering di YouTube. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)

Begitu lulus SMA pada 2013, ia mengikuti ujian masuk Akademi Militer. Namun gagal. Ia masih belum kecewa, ia lanjutkan lagi pada 2014 dan lagi-lagi gagal. "Saya daftar lagi 2015 dan gagal semua," katanya lalu tertawa.

"Pada 2014 saya kuliah, untuk jadi rencana cadangan. Dan ketertarikan saya itu ada di seputar militer, hubungan internasional, politik, jadinya saya ambil Hubungan Internasional di Universitas Binus pada 2014, dan akhirnya saya menikmatinya," lanjutnya.

"Selain itu, umur saya sudah tidak cukup masuk Akmil. Saya ikhlaskan, saya percaya pengabdian kepada negara tidak cuma jadi tentara," kata Rifan yang kini menempuh studi magister di Universitas Indonesia dan tengah menjalani proses pembuatan tesis yang terkait dengan Arab Spring awal dekade 2010-an lalu.

[Gambas:Instagram]



Cerita Rifan Kalbuadi soal karier juga penggemar berlanjut ke halaman selanjutnya...

Cinta Penggemar Rifan Kalbuadi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER