Meski hanya dalam cerita fiksi, rupanya semangat, keberanian dan jiwa kepemimpinan dan keberanian dari Katniss Everdeen telah menginspirasi warga untuk berani menyuarakan penolakan mereka terhadap praktik tirani para penguasa.
Simbol tersebut ditujukan untuk Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-O-cha yang memimpin kudeta. Simbol tersebut merupakan bentuk kemarahan warga atas aksi pembangkangan rezim militer yang merebut kekuasaan, menangguhkan demokrasi, dan membatasi kebebasan berekspresi.
Salam tiga jari yang menjadi simbol pemberontakan Katniss dan anggotanya bahkan mengilhami mahasiswa di Thailand dalam aksi protes yang berlangsung pada Mei 2014. Mereka mengacungkan salute itu sebagai tanda pemberontakan terhadap pemerintahan yang totaliter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya sekedar meramaikan media sosial dengan salam tiga jari, mahasiswa pro-demokrasi Thailand juga muncul di bioskop-bioskop sambil mengacung salam tiga jari saat film terakhir The Hunger Games, Mockingjay: Part 1 diputar pada November 2014. Alhasil beberapa mahasiswa ditahan dalam aksi tersebut.
Lihat juga:Review Film: Tenet |
Tak sampai di situ, film The Hunger Games: Mockingjay Part 1 bahkan ditarik dari peredaran karena dinilai menyebarkan pengaruh pemberontakan kepada masyarakat.
Tak hanya di kawasan Asia Tenggara, salam serupa juga muncul dalam aksi protes di Hong Kong. Para pengunjuk rasa pro demokrasi Hong Kong ikut menirukan salam tiga jari dari Katniss Everdeen dalam film The Hunger Game saat untuk rasa di distrik perbelanjaan Mong Kok di Hong Kong.
Meski demikian, salam tiga jari dari Katniss Everdeen dalam film tersebut bukan simbol pemberontakan. Mengutip dari situs The Hunger Games Wikia, salam itu adalah ciri khas Distrik 12, kampung halaman Katniss Everdeen. Salam itu bahkan telah muncul di chapter 2 buku The Hunger Games karya Suzanne Collins.
"Itu gestur khas distrik kami yang sudah langka dan tua. Beberapa kali terlihat di pemakaman. Artinya terima kasih, kebanggaan, dan ungkapan sampai jumpa kepada seseorang yang kau cintai," demikian tertulis dengan sudut pandang Katniss.
Itu terjadi ketika Katniss merelakan diri menggantikan Prim, sang adik yang terpilih ikut Hunger Games, pertarungan hidup mati bikinan The Capitol. Semua Distrik 12 memberinya salam sebagai tanda terima kasih, bangga, perpisahan.
Saat Rue kecil meninggal, salam itu kembali disebutkan. "'Selamat tinggal, Rue,' aku berbisik. Aku menekan tiga jari tengah dari tangan kiriku ke bibir, lalu mengacungkan ke arahnya. Kemudian aku berlalu tanpa pernah melihat ke belakang."
Penjelasan itu tidak muncul di film. Mendadak sutradara Francis Lawrence menampilkan salam tiga jari sebagai simbol perlawanan. Siapapun yang berani bersiul, apalagi mengacungkan salut itu, akan diberantas peacekeeper dari The Capitol.
Kini, rakyat Myanmar dengan perlawanannya terhadap kediktatoran militer, kompak mengacungkan tiga jari demi kebebasan mereka.
(nly/bac)