Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat pernah mengalami masa ketika banyak orang tua diselimuti kecemasan, orang-orang sibuk mencari terowongan rahasia, polisi mengidentifikasi simbol pagan, hingga perusahaan pasta gigi berulang kali membantah jadi agen setan.
Awal dekade '80-an, beragam teori konspirasi kultus sesat melakukan pelecehan massal terhadap anak-anak menyebar ke seluruh penjuru AS. Acara bincang-bincang dan pemberitaan soal ini memicu ketakutan publik.
Pihak berwenang pun sibuk menyelidiki ratusan tuduhan. Fenomena itu begitu meluas dan dikenal dengan beberapa nama, seperti ritual abuse scare, satanic ritual abuse, dan masih banyak lagi. Tapi hanya satu nama yang kemudian begitu dikenal hingga saat ini, yakni satanic panic.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buktinya tidak ada tapi tuduhan pelecehan ritual setan (satanic ritual abuse) tidak pernah benar-benar hilang," kata Ken Lannig, mantan agen F.B.I yang menangani ratusan kasus ini.
"Ketika orang-orang sudah terlibat secara emosional dalam suatu masalah, akal sehat serta alasan sudah tidak ada lagi. Mereka percaya pada hal yang mereka inginkan dan perlu mereka percayai," tuturnya seperti dilansir New York Times.
1970-an: Bangkitnya Ketakutan pada Okultisme
Seperti dilansir Vox, beberapa hal menjadi pemicu lahirnya ketakutan pada okultisme dan satanisme atau kultus sesat pada akhir 1960-an dan 1970-an.
Salah satunya adalah pembunuhan yang dilakukan Manson Family pada 1969 yang mengejutkan AS. Ditambah dengan penerbitan The Satanic Bible oleh Anton LaVey pada tahun yang sama.
Menyusul hal itu, William Peter Blatty menerbitkan novel The Exorcist pada 1971 yang kemudian diadaptasi menjadi film pada 1973 dengan klaim dibuat dari kisah nyata. Film itu kemudian memengaruhi banyak masyarakat AS mengenai keberadaan setan.
 Film The Exorcist. (Dok. Warner Bros. Pictures via imdb.com) |
Penerbitan Satanic Ritual oleh Anton LaVey pada 1972 juga memperkuat gagasan okultisme telah menjadi bagian rutin dari kehidupan banyak warga AS.
Dekade 70-an juga menjadi saksi kebangkitan John Todd, Hershel Smith, dan David Hanson yang mengklaim sebagai anggota satanis dan menyatakan dunia sedang dijalankan kultus penyihir dan setan. Termasuk Warnke yang mengatakan dunia penuh simbol okultisme.
Hal itu menarik perhatian banyak orang karena bersamaan dengan ramai pemberitaan pembunuhan berantai pada masa itu, seperti Zodiac Killer dan Alphabet Killer yang keduanya menggunakan pola ritual dan tidak ada satu pun yang berhasil ditangkap.
Ted Bundy, John Wayne Gacy, Hillside Stranglers, dan David Berkowitz yang juga dikenal sebagai Son of Sam juga memicu kepanikan massal karena sejumlah pembunuhan pada musim panas 1977 di New York.
Situasi makin horor ketika Bundy kabur dari penjara ...
horor berlanjut ke sebelah..
Lepas dari penjara, Bundy melanjutkan aksi pembunuhan. Sementara Gacy bersembunyi dengan menyamar sebagai badut yang tampil untuk anak-anak. Kasus pembunuhan pun meningkat dan beriringan dengan ketakutan publik.
1980-an: Kepanikan Massal
Kepanikan masyarakat pun meningkat setelah buku Michelle Remembers terbit pada 1980. Buku tersebut ditulis psikolog kontroversial Lawrence Pazder bersama istrinya, Michelle Smith, yang merupakan salah satu mantan pasiennya.
Konon, Pazder disebut membantu mengungkap ingatan Smith tentang pelecehan masa lalu oleh anggota gereja setan yang diklaim lebih tua daripada kelompok gereja setan Anton LaVey.
Hingga pada 1983, ketakutan besar terjadi di Manhattan Beach. Kala itu seorang perempuan menyatakan anaknya telah dilecehkan oleh salah satu karyawan McMartin Preschool. Polisi mengirimkan surat kepada lebih dari 200 keluarga untuk proses penyelidikan.
Mereka juga meminta bantuan terapis untuk meminta keterangan ratusan anak. Penyelidikan berlangsung bertahun-tahun hingga jaksa mendakwa tujuh karyawan dengan lebih dari 100 tuduhan pelecehan dan konspirasi anak pada 1986.
Namun, mereka membatalkan tuntutan kepada lima terdakwa sepekan setelahnya. Hal itu dilakukan karena barang bukti yang lemah dan semua terdakwa mempertahankan ketidakbersalahannya.
Kasus tersebut menjadi tontonan nasional. Jaksa berusaha menyelesaikannya walau sejumlah spekulasi kemudian berkembang, seperti karyawan sekolah yang bisa terbang sehingga tidak meninggalkan bukti, hingga pengorbanan berdarah.
Pada 1985, program berita 20/20 memiliki segmen tentang pemujaan setan, mutilasi binatang untuk ritual aneh, mengaitkan musik rock dengan pemujaan setan, serta pesan tersembunyi dari lagu-lagu pop yang baru diketahui ketika dimainkan secara terbalik.
 Film Trick or Treat (1986). Pada 1985, program berita 20/20 memiliki segmen tentang pemujaan setan, mutilasi binatang untuk ritual aneh, mengaitkan musik rock dengan pemujaan setan. (dok. De Laurentiis Entertainment Group (DEG) via IMDb) |
Sang pembawa acara Hugh Downs membuka segmen itu dengan mengatakan, "Polisi skeptis ketika menyelidiki hal ini. Tetapi tidak ada pertanyaan bahwa sesuatu terjadi di luar sana dan itu alasan yang cukup untuk 20/20 melihat ke dalamnya."
Pada tahun yang sama, perusahaan produk sehari-hari Procter & Gamble juga buka suara mengenai kemarahan publik atas tudingan menggunakan keuntungan penjualan produk rumah tangga untuk mendukung pemujaan setan.
Desas-desus itu bermula satu tahun sebelumnya. Banyak orang menduga logo lawas perusahaan tersebut berupa seorang pria berjanggut menghadap 13 bintang yang membentuk siluet bulan sabit adalah simbol iblis.
"Itu tidak benar. Kami tidak tahu sama sekali bagaimana awalnya, yang kami tahu banyak orang percaya itu. Apakah anda tahu betapa sulitnya melawan desas-desus?" kata Wakil Presiden Senior Procter & Gamble (P&G) kala itu, W. Wallace Abbott.
Perusahaan tersebut kemudian berkampanye selama dua dekade untuk membersihkan namanya, mengirimkan perwakilan ke gereja, mengajukan tuntutan hukum, membawanya ke pengadilan, hingga mengubah logo.
1990-an: Putusan
Pada 1990, hakim membebaskan para terdakwa McMartin Preschool karena menemukan jalan buntu dan sulit mendapatkan kebenaran dari kesaksian anak-anak. Penuntutan kedua berakhir dengan pembatalan sidang. Setelah menghabiskan US$15 juta, jaksa membatalkan kasus tersebut.
Sekitar 200 orang didakwa terkait satanic panic dan lusinan dihukum. Banyak terdakwa akhirnya dibebaskan setelah dipenjara bertahun-tahun, seperti tiga remaja Arkansas yang dikenal dengan West Memphis Three. Mereka bebas pada 2011 setelah 20 tahun dipenjara akibat pembunuhan yang disebut jaksa sebagai pengorbanan untuk setan.
Kemudian pasangan asal Texas yang bebas setelah 21 tahun dipenjara atas tudingan yang salah. Mereka kemudian diberikan US$3,4 juta dari dana negara.
Hal itu kemudian diikuti dengan permintaan maaf Rivera dan Kyle Zirpolo yang merupakan mantan murid McMartin dan membuat tuduhan pada polisi. "Saya berbohong," ucapnya pada The Los Angeles Times.
"Itu sebuah cobaan. Saya ingat berpikir dalam hati bahwa tidak akan keluar dari sini kecuali saya mengatakan apa yang ingin mereka dengar," tuturnya.