Hingga pada 10 Februari, HYBE setuju membeli saham SM Entertainment yang dipegang Lee Soo-man sebesar 14,8 persen senilai 422,8 miliar won atau setara dengan Rp5 triliun.
Tindakan Lee Soo-man menjual SM ke saingannya ini membuat geger. CEO hingga pekerja SM pun mengecam tindakan tersebut dan menolak perusahaan itu berada di bawah HYBE.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, Chris Lee membuka borok Lee Soo-man selama menguasai SM dalam tayangan video yang kemudian diunggah pada Kamis (16/2). Kebobrokan itu mulai dari tudingan salah kelola, bisnis bodong di luar negeri, hingga penghindaran pajak.
Sebanyak 208 karyawan SM pun membuat pernyataan bersama yang mengecam tindakan Lee Soo-man dan mengatakan mereka selama ini hanya dimanfaatkan Lee Soo-man untuk kepentingan pribadinya.
SM Entertainment pun menegaskan keengganannya untuk berada di bawah HYBE, mulai menyinggung keraguan mereka SM tetap bisa independen, hingga soal harga tiket konser HYBE yang dianggap terlalu tinggi untuk dijangkau fan.
HYBE pun buka suara. Mereka membantah tudingan membeli paksa saham SM dari tangan Lee Soo-man dan menyebut mereka melihat SM dan HYBE bisa bersinergi, alih-alih HYBE akan menentang manajemen SM.
HYBE sendiri juga memiliki hubungan bisnis dengan Itacha Holdings yang dipegang Scooter Braun. Braun dikenal sebagai manajer Justin Bieber dan Ariana Grande, dan pernah berkonflik dengan Taylor Swift soal kepemilikan master lagu musisi itu.
"HYBE dapat membantu artis SM maju ke pasar Amerika Utara menggunakan pencapaian hebat BTS di pasar, dan jaringan serta pengetahuan Ithaca Holdings," kata CEO HYBE Park Ji-won.
"Infrastruktur SM yang luar biasa di Asia Tenggara dan China juga dapat membantu artis HYBE memasuki pasar itu." lanjutnya.
Kini pada 22 Februari, HYBE mengatakan mereka sudah rampung membeli 14 persen saham SM Entertainment yang dipegang Lee Soo-man dan resmi menjadi pemegang saham SM terbesar.
Dalam pernyataan, Park Ji-won berjanji akan menjalankan kedua perusahaannya dengan tata kelola yang transparan dan mengutamakan nilai para pemegang saham.
Ia juga menjabarkan tiga poin komitmen di antara HYBE dengan SM Entertainment dalam menjalankan perusahaannya, seperti inovasi kolaboratif, otonomi penuh karya kreatif, dan ambisi jadi pengubah permainan di panggung global.
"Dengan upaya kolaboratif kami, kami dapat menjadi pengubah permainan paling inovatif di industri musik global," kata Park Ji-won.
(end)