Rupanya setelah duo CEO SM mendepak Lee Soo-man, mereka menjalin kerja sama dengan Kakao Entertainment. Kakao membeli saham SM sebanyak 9,05 persen dengan nilai 217 miliar won, atau Rp2,6 triliun.
Kerja sama SM dan Kakao terjalin dalam bentuk kesepakatan trilateral dengan tujuan memperluas jangkauan konten di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui investasi dan kerja sama ini, kami berharap dua perusahaan bisa saling membantu dalam menghadapi persaingan sengit musik global dan konten serta menargetkan konten Korea yang masuk arus global," kata CEO Kakao Community Investment Bae Jae-hyun.
Namun keputusan duo CEO SM mendekat ke Kakao tersebut dinilai sebagai tindak lanjut atas kekecewaan perusahaan SM terhadap Lee Soo-man.
Dalam laporan Dispatch, Lee Soo-man dianggap sejak lama menghambat perkembangan SM. Hal ini tak lepas dari paradigma yang ia bangun sejak awal, "saya Lee Soo-man, Lee Soo-man adalah SM, SM adalah Lee Soo-man,"
Internal SM Entertainment pun disebut sudah membuat strategi untuk mengatasi kedongkolan mereka melihat penguasaan Lee Soo-man atas pendapatan SM Entertainment.
![]() |
Internal perusahaan disebut sudah merancang kerja sama dengan Align Partners dan sejumlah akuntan untuk merombak dan merestrukturisasi perusahaan tersebut.
Mereka pun memilih Kakao sebagai rekan raksasa mereka lantaran menilai perusahaan hiburan itu akan lebih fokus pada miliknya sendiri, Kakao Entertainment, dibanding internal SM.
Kakao Entertainment pun pekan lalu resmi membeli saham SM sebanyak sekitar 9 persen dan menjadi pemegang saham terbanyak kedua.
Strategi perusahaan itulah yang membuat Lee Soo-man terpojok. Ia dinilai merasa royaltinya terancam dan akhirnya memutuskan meminta bantuan HYBE, yang dikenal sebagai rival dari SM.
"Lee Soo-man mendesak menghubungi Bang Si-hyuk. Bang menerima permintaan tolong dia, tapi perlu dicatat bahwa bantuan yang diberikan Bang Si-hyuk ini juga memutus hampir semua hubungan Lee Soo-man dan SM," kata sumber Dispatch.
"Peran Lee Soo-man di SM sudah berakhir," kata sumber itu. "Pendapatan yang bisa diperoleh Lee Soo-man dari aktivitas dan promosi SM nyaris hilang. Uangnya kini ke perusahaan dan pemilik saham," lanjut sumber tersebut.
Namun HYBE tak serta merta menyambut tawaran dari Lee Soo-man. Mereka memberikan syarat bahwa klausul Lee Soo-man tetap mendapatkan royalti selama 70 tahun harus dihapus bila ingin HYBE membeli saham tersebut.
Merasa terpojok dengan langkah SM dan Kakao, Lee Soo-man kabur ke AS pada 7 Februari. Kala itu diduga ia pergi ke AS untuk mendekati HYBE. Pada 9 Februari, Lee Soo-man memberikan pernyataan ia tengah berkonflik dengan SM Entertainment.
"SM Entertainment saat ini sedang mengalami persaingan bisnis antara pemegang saham terbesar Lee Soo-man dan mitra aliasi yang berlindung dengan dana ekuitas swasta pemegang saham," pernyataan Lee Soo-man melalui firma hukum Hwawoo, kala itu.
"Sehingga, itu merupakan langkah ilegal terhadap hukum komersial dan anggaran dasar dewa direksi SM untuk menerbitkan saham baru serta obligasi konversi kepada pihak ketiga." lanjutnya.
Lanjut ke sebelah...